REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Teror kembali menyasar New York, pada Rabu (1/11). Dua orang tewas karena tembakan di sebuah perguruan tinggi di wilayah Manhattan. Insiden itu terjadi satu hari setelah serangan teror dengan menggunakan truk menewaskan delapan orang di kota yang sama.
Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, seorang pria berusia 62 tahun menembak dada seorang perempuan berusia 56 tahun sebelum pria tersebut menembak dirinya sendiri di bagian kepala. Insiden terjadi di kawasan East Village, Manhattan, menurut laporan stasiun televisi WABC-TV yang mengutip keterangan kepolisian.
Kedua orang yang ditembak itu segera dibawa ke rumah sakit terdekat, namun kemudian jiwa mereka dilaporkan tidak tertolong, menurut laporan media. Menurut beberapa saksi mata, perempuan nahas itu ditembak ketika ia sedang memarkir sepeda yang disewanya dari CitiBike.
Evan Ross Katz, editor perusahaan internet dan media Mic mencuit, "(Saya) mendengar suara tembakan dalam perjalanan ke tempat kerja. Dua tubuh yang tergeletak di tanah beton dibawa ke rumah sakit beberapa saat kemudian."
Kepolisian sedang menyelidiki insiden yang diduga merupakan pembunuhan dan bunuh diri itu. Kepolian belum menyebutkan jati diri kedua orang yang tewas.
Penembakan Rabu terjadi satu hari setelah seorang imigran asal Uzbekistan menubrukkan truk yang dikendarainya ke jalur sepeda di kawasan Lower Manhattan hingga menewaskan delapan orang dan melukai 11 lainnya. Pihak berwenang menyebut serangan itu sebagai teror paling maut di Kota New York sejak 11 September 2001