Sabtu 04 Nov 2017 05:08 WIB

Muhammadiyah Himpun Rp 20 Miliar untuk Rohingya

Tim Muhammadiyah Aid memaparkan hasil program kemanusiaan untuk rakyat Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, di deoan forum Rakornas Lazismu 2017 di New Metro Hotel Semarang, Jumat (3/11). Lazismu bersama Muhammadiyah Aid terus meningkatkan tugas kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Tim Muhammadiyah Aid memaparkan hasil program kemanusiaan untuk rakyat Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, di deoan forum Rakornas Lazismu 2017 di New Metro Hotel Semarang, Jumat (3/11). Lazismu bersama Muhammadiyah Aid terus meningkatkan tugas kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) telah menghimpun dana sekitar Rp 20 miliar yang ditujukan untuk aksi kemanusiaan bagi warga Rohingya.

Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo saat Rapat Koordinasi Nasional 2017 di Semarang, Jumat, mengatakan dana yang terkumpul dalam kurun waktu sebulan itu merupakan bagian dari program "Muhammadiyah Aid" yang memang ditujukan bagi aksi kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya.

Wujud dari penggunaan bantuan kemanusiaan itu, lanjut dia, berupa pengiriman tenaga medis untuk membantu pengungai Rohingya yabg berada di Distrik Cox's Bazar, Bangladesh.  "Di tempat itu ada sekitar 800 ribu pengungsi Rohingya," ungkapnya.

Menurut dia, pengumpulan donasi untuk membantu korban kemanusiaan Rohingya masih akan dilakukan. "Tidak hanya menggalang dana Muhammadiyah sudah terjun langsung ke persoalan yang membutuhkan bantuan," ucapnya.

Sementara itu, Manajer Program Muhammadiyah Aid untuk aksi kemanusiaan Rohingya Corona Rintawan mengatakan bantuan kali ini merupakan aksi kemanusiaan terbesar yang pernah dilaksanakan Muhammadiyah. "Kami pernah melaksanakan aksi kemanusiaan di Gaza, Filipina, serta Nepal, tetapi kali ini Muhammadiyah mengirim tim kesehatan yang terbesar," ujarnya.

Menurut dia, Muhammadiyah mengirim 23 tenaga medis untuk membantu para pengungsi Rohjngya di Bangladesh. Ia menjelaskan sekitar 174 ribu pengungsi harus memperoleh bantuan medis setiap minggunya. Dari jumlah tersebut, tidak sedikit yang masih balita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement