Senin 06 Nov 2017 10:02 WIB

Gereja Texas Ditembaki Warganya Sendiri, Ini Kata Trump

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk aksi penembakan di sebuah gereja di Sutherland Springs, Texas, pada Ahad (5/11), yang telah menyebabkan 26 orang tewas. Menurutnya penyerangan tersebut merupakan tindakan yang sangat keji.

Hal tersebut diungkapkan Trump di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Jepang. Ia mengatakan bahwa rasa sakit dan kesedihan yang dirasakan semua rakyat Amerika atas insiden di Texas tak dapat diterjemahkan dalam rangkaian kata-kata.

"Orang Amerika melakukan yang terbaik, kita bersama-sama. Kami berdiri kuat, sangat kuat," kata Trump dalam pidatonya di Tokyo, seperti dikutip laman the Independent.

Ia pun mengungkapkan belasungkawa kepada masyarakat di Sutherland Springs. "Semoga Tuhan bersama warga Sutherland Springs, Texas. FBI (Biro Investigasi Federal) dan penegak hukum ada di lokasi kejadian. Saya akan memantau situasi dari Jepang," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.

Seorang pria bersenjata memberondong sebuah gereja di Wilson County, Texas, dengan tembakan pada Ahad sekitar pukul 11:30 waktu setempat. Aksi ini dilaporkan telah menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas dan melukai 24 lainnya.

Setelah aksi penyerangan, pria bersenjata itu segera melarikan diri. Setelah pengejaran singkat oleh aparat keamanan setempat, pelaku penyerangan dilaporkan tewas. Namun, masih belum ada keterangan pasti apakah ia tewas karena bunuh diri atau akibat dilumpuhkan petugas. Pria tersebut diketahui pernah menjadi anggota militer AS.

Aksi penembakan di gereja di Texas ini terjadi kurang dari sepekan setelah serangan di New York. Pada 31 Oktober lalu,Sebuah truk yang dikendarai pria berkewarganegaraan Uzbekistan bernama Sayfullo Saipov menabrak kerumunan pejalan kaki di Manhattan, New York. Insiden ini menyebabkan delapan orang tewas dan lebih dari 12 orang lainnya luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement