REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya siap untuk duduk dan berdialog dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Walaupun menurutnya hal itu terlalu dini untuk dibicarakan saat ini.
"Saya berpikir ini kekuatan atau kelemahan. Saya pikir duduk bersama orang bukanlah hal yang buruk," kata Trump kepada Sharyl Attkisson, wartawan sekaligus pembawa acara Full Measure TV, seperti dikutip laman the Guardian, Ahad (5/11).
Trump pun tak menutup kemungkinan tentang dirinya akan duduk bersama Kim Jong-un suatu saat nanti untuk membahas program nuklir dan rudal Pyongyang. "Jadi saya pasti akan terbuka untuk melakukan hal itu (duduk bersama Kim Jong-un). Tapi kita akan melihat ke mana arahnya. Saya pikir kita terlalu dini (membahas hal ini)," ungkapnya.
Trump tengah melakukan tur kenegaraan 12 hari ke negara-negara Asia. Saat ini dia berada di Jepang. Kunjungannya ke Negeri Matahari Terbit dimanfaatkan untuk membahas sejumlah isu, termasuk isu nuklir Korut bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Bagi pemerintahan Abe, kunjungan Trump seolah menegaskan sikap dan komitmen AS untuk membela Jepang secara total terkait ketegangan dengan Korut. Abe sendiri telah berulang kali menyuarakan dukungan terhadap Trump yang telah menyatakan bahwa opsi untuk merespons provokasi Korut melalui uji coba rudal dan nuklirnya telah tersedia di atas meja. Dukungan ini kembali ditegaskan Abe saat bertemu Trump.
Seusai kunjungannya ke Jepang, Trump akan melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan (Korsel) pada 7-8 November. Dia akan bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dan mendiskusikan beberapa isu, termasuk yang paling utama adalah perihal Korut.
Pada 8-10 November, Trump akan berada di Cina untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Isu Korut dan perdagangan akan menjadi pembahasan kedua pemimpin tersebut. Setelah itu, Trump akan menghadiri Asia Pasific Economic Cooperation Economic Leaders di Vietnam pada 10-12 November.
Tur Asia Trump akan diakhiri dengan mengunjungi Filipina pada 12-13 November. Selain menghadiri acara peringatan 40 tahun hubungan AS dengan ASEAN, Trump juga akan menggelar pertemuan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.