Senin 06 Nov 2017 13:49 WIB

Cegah Penyelundupan Senjata Iran, Yaman Tutup Pintu Masuk

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Milisi Houthi di Yaman
Foto: EPA/YAHYA ARHAB
Milisi Houthi di Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Koalisi pimpinan Arab Saudi telah menutup sementara semua pintu masuk darat, laut, dan udara di Yaman, pada Ahad (5/11). Penutupan ini bertujuan menghentikan penyelundupan senjata dari Iran kepada pemberontak Syiah Houthi.

Menurut pernyataan Komando Koalisi, keputusan tersebut dibuat setelah para ahli memastikan Houthi telah menembakkan rudal balistik Iran dari Yaman ke Arab Saudi. Salah satu rudal produksi Iran juga ditembakkan ke Riyadh, pada Sabtu (4/11) malam lalu.

 

"Pemeriksaan menyeluruh terhadap sisa-sisa rudal ini, termasuk rudal yang diluncurkan pada 22 Juli 2017, telah menunjukkan adanya peran rezim Iran dalam pembuatan rudal-rudal ini. Iran diduga telah menyelundupkannya ke milisi Houthi di Yaman untuk tujuan menyerang Arab Saudi," kata pernyataan yang disampaikan oleh Saudi Press Agency (SPA).

 

Pasukan pertahanan udara Saudi berhasil menembak jatuh rudal balistik itu sebelum mencapai bandara di ibu kota. "Koalisi mempertimbangkan tindakan rezim Iran dalam memasok milisi Houthi dengan rudal sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang melarang negara-negara untuk mempersenjatai milisi itu, khususnya Resolusi DK PBB (2216)," tambah pernyataan tersebut, dikutip Arab News.

 

Arab Saudi menganggap peran Iran dan komando langsungnya atas Houthi merupakan tindakan yang agresif adalah sebuah agresi militer. Hal ini dapat dianggap sebagai tindakan perang melawan Kerajaan Arab Saudi.

 

Setelah menutup semua titik masuk ke Yaman, Komando Koalisi juga akan mempertimbangkan kelanjutan dari masuk dan keluarnya pasokan bantuan dan awak kemanusiaan, sesuai dengan prosedur.

 

Analis Barat mengatakan, penyelundupan senjata Iran kepada militan Houthi terus berlanjut meski ada upaya untuk menghentikan mereka. Koalisi telah mengirim pasukan ke Yaman untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi pada Maret 2015.

 

Laporan Reuters pada 23 Maret 2017, mengatakan dari September 2015 sampai Maret 2016, angkatan laut Prancis dan Australia sering mencegat pasokan senjata yang menurut pejabat kemungkinan besar ditujukan untuk Houthi.

 

Laporan itu juga mengutip seorang pejabat pertahanan AS yang mengatakan pengiriman senjata Iran ke Houthi telah berlanjut sejak Maret 2016. Persenjataan tersebut mencakup rudal balistik jarak jauh yang mampu menjangkau Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement