REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11). Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama mereka setelah Hariri memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, pada Sabtu (4/11).
"Raja Salman bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri yang mengundurkan diri beberapa saat yang lalu," kata seorang presenter di televisi milik Arab Saudi, Al-Arabiya.
Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mempublikasikan foto Hariri dan Raja Salman saling menyapa dan kemudian duduk bersama dalam suasana yang hangat.
Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dengan mengatakan dia yakin ada rencana pembunuhan terhadapnya. Ia juga menuduh Iran, saingan utama Arab Saudi, dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah menabur perselisihan di dunia Arab.
Pengunduran diri Hariri akan menggulingkan koalisi pemerintahan yang mencakup kelompok Syiah Hizbullah. Hal tersebut juga akan mendorong Lebanon kembali ke garis depan persaingan regional Arab Saudi-Iran dan mempertaruhkan krisis politik baru.
Menteri Kehakiman Lebanon Salim Jreissati mengatakan Presiden Lebanon Michel Aoun tidak akan mengambil langkah apapun mengenai pemberhentian Hariri sebelum Hariri kembali dari luar negeri. Menurutnya, pengunduran diri harus bersifat sukarela.
Presiden Aoun telah mengatakan sebelumnya, para pemimpin politik telah bersikap responsif terhadap seruan untuk tenang. Mereka diminta untuk tetap memperkuat keamanan dan persatuan nasional setelah pengunduran diri Hariri.