Selasa 07 Nov 2017 17:40 WIB

Saudi Larang Presiden Yaman Pulang

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi
Foto: ustoday
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi melarang presiden Yaman bersama dengan anak-anaknya, menteri dan pejabat militer kembali ke rumah dalam beberapa bulan.

Pejabat Yaman mengatakan larangan tersebut didorong permusuhan antara Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan Uni Emirat Arab, yang merupakan bagian dari koalisi pimpinan Saudi melawan pemberontak Houthi dan telah mendominasi Yaman selatan. Yaman Selatan merupakan bagian negara yang tidak berada di bawah kontrol pemberontak, dilansir dari Aljazirah, Selasa (7/11).

Hadi dan sebagian besar pejabat pemerintahan Yaman telah berada di ibu kota Saudi, Riyadh selama sebagian besar perang. Arab Saudi dan UEA adalah dua pilar utama koalisi, yang seolah-olah membela pemerintahan Hadi dan memerangi pemberontak Syiah yang dikenal dengan Houthi.

Koalisi tersebut telah melancarkan kampanye udara melawan pemberontak sejak 2015, dan UEA memiliki kehadiran militer yang kuat di Yaman selatan, namun Houthi masih menguasai wilayah utara.

Arab Saudi pada Ahad mengintensifkan blokadenya di Yaman, menutup semua lalu lintas ke pelabuhan udara dan laut Yaman dan penutupan penyeberangan darat. Badan PBB memperingatkan kapal untuk meninggalkan pelabuhan yang dikuasai Houthi, dan penerbangan ke satu-satunya bandara yang berfungsi di Yaman selatan dibatalkan.

Saat malam, harga bahan bakar naik di Sanaa dengan beberapa SPBU ditutup dan sopir antre mengisi tangki mereka karena khawatir semakin kekurangan bahan bakar. Langkah koalisi terjadi setelah Houthi menembakkan rudal ke arah Riyadh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement