Rabu 08 Nov 2017 05:38 WIB

Pelaku Penembakan Texas Pernah Masuk Klinik Kesehatan Mental

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Petugas keamanan setempat berjaga di lokasi penembakan di Sutherland Springs, Texas.
Foto: Eric Gay/AP
Petugas keamanan setempat berjaga di lokasi penembakan di Sutherland Springs, Texas.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Pelaku penembakan brutal yang terjadi di sebuah gereja di Texas, Amerika Serikat (AS) pada 5 November lalu, Devin Kelley dilaporkan pernah menjalani pengobatan di sebuah klinik kesehatan mental. Namun, pada 2012, ia mencoba melarikan diri dan berhasil.

Dari hasil penyelidikan pihak berwenang dari Kepolisian El Paso, Kelley dibawa ke klinik kesehatan mental karena menyerang mantan istri serta anak tirinya selama bertugas di Angkatan Udara AS. Ia disebut mencoba melakukan ancaman pembunuhan.

Dilansir BBC News, Kelley melarikan diri dari klinik kesehatan mental Peak Behavioral di Santa Teresa, New Mexico. Ia sempat ditangkap oleh polisi di El Paso, namun berhasil meloloskan diri.

Pihak berwenang mengatakan seharusnya pelaku tidak lagi mendapatkan izin kepemilikan senjata api. Namun, tidak diketahui apa yang membuat ia dapat kembali memperoleh senjata.

Kelley juga sempat diadili di pengadilan militer. Ia dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun secara resmi oleh Angkatan Laut AS.

Penembakan massal di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas telah membuat setidaknya 27 orang tewas. Saat kejadian berlangsung, banyak anggota kepolisian yang diterjunkan bersama dengan Biro penyelidik Federal (FBI) untuk mendalami penyelidikan kasus ini.

Peristiwa ini menjadi salah satu tragedi penembakan massal terburuk dalam sejarah AS. Sebelumnya yang tercatat sebagai yang terburuk, berdasarkan jumlah korban yang ditimbulkan adalah insiden di Las Vegas, Nevada pada awal Oktober lalu yang membuat 58 orang tewas

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement