REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sedikitnya 30 orang Yaman, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangkaian serangan udara yang dipimpin Saudi di Yaman utara.
Seorang aktivis pro-Houthi,Hussain al-Bukhaiti mengatakan, kepada Aljazirah, Rabu (8/11), setidaknya 16 serangan udara yang ditargetkan pada desa Hiran di provinsi Hajjah pada Selasa, menewaskan 30 orang, termasuk keluarga dengan 10 orang.
Mengutip warga setempat, Bukhaiti menjelaskan serangan tersebut dimulai sesaat setelah tengah malam, yang menargetkan rumah Sheikh Hamdi, seorang loyalis Houthi.
Serangan tersebut dilaporkan berlanjut hingga pukul lima sore waktu setempat. Menurut Bukhaiti, kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan membuat petugas penyelamat kesulitan melakukan evakuasi.
Sebuah saluran TV yang dikelola oleh Houthi, Al Masirah, mengatakan 10 paramedis juga terbunuh. Houthi merupakan gerakan pengguling presiden sah yang mengendalikan provinsi Hajjah, ibu kota Sanaa, serta bagian lain dari Yaman tengah. Foto di Twitter menunjukkan kendaraan yang dibom dan anak-anak yang telah meninggal.
Yaman telah hancur oleh konflik sejak 2014, ketika pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, berhasil menguasai daerah-daerah terpencil di negara tersebut, termasuk Sanaa.
Sebuah koalisi negara-negara Arab yang dibentuk oleh Arab Saudi meluncurkan kampanye udara melawan para pemberontak pada Maret 2015 untuk mencoba mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.
Sejak saat itu, lebih dari 10 ribu orang terbunuh, jutaan orang dipaksa meninggalkan rumah mereka, dan negara tersebut menghadapi kelaparan parah dan wabah kolera yang mematikan.