Rabu 08 Nov 2017 17:53 WIB

Korut: Kunjungan Trump ke Korsel Memperparah Ketegangan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Massa anti Trump membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan presiden Amerika tersebut di pusat Kota Seoul, Korea Selatan, Selasa (7/11)
Foto: Lee Jin-man/AP
Massa anti Trump membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan presiden Amerika tersebut di pusat Kota Seoul, Korea Selatan, Selasa (7/11)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengecam kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Korea Selatan (Korsel), Rabu (8/11). Menurut Korut, kunjungan Trump ke Korsel memperparah ketegangan di Semenanjung Korea.

Kecaman oleh Korut ini disampaikan melalui surat kabar resmi Partai Pekerja Korut, Rodong Sinmun. "Trump telah terbang ke Korsel saat ia berusaha untuk memperkuat ancaman militer terhadap kita dan memiliki niat untuk menyalakan sumbu perang nuklir," kata Rodong Sinmun dalam tajuknya dikutip laman Yonhap.

Rodong Sinmun pun mengkritik sikap Korsel yang selalu terbuka terhadap AS. "Masalahnya adalah Korsel secara buta mengikuti AS yang bermaksud untuk melakukan perang nuklir," ujar surat kabar tersebut.

Kendati demikian, Rodong Sinmun belum membuat komentar resmi tentang pertemuan puncak antara Trump dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Trump tiba di Seoul, Korsel, pada Selasa (7/11). Kunjungannya ke sana terjadi di tengah-tengah kebuntuan untuk menyelesaikan krisis dan ketegangan di Semenanjung Korea. Namun, ia menegaskan kepada Presiden Korsel Moon Jae-in AS akan tetap mendampingi negaranya untuk melawan ancaman rudal dan nuklir Korut.

"AS dan Korsel akan terus bekerja sama untuk mempertahankan aliansinya. Kita tidak bisa membiarkan Korut mengancam semua yang telah kita bangun," kata Trump dalam pidatonya di Seoul, dikutip laman Yonhap, Selasa (7/11).

Kendati demikian,Trump pun mengutarakan kalimat retorik untuk Korut. Ia menilai, Korut perlu melakukan sesuatu yang tepat demi kebaikan rakyatnya. Dan hal itu adalah dengan bersedia datang ke meja perundingan.

"Saya benar-benar percaya ini masuk akal bagi Korut untuk datang ke meja perundingan dan membuat kesepakatan yang bagus bagi rakyatnya dan orang-orang di dunia," ujar Trump.

Trump Gagal Kunjungi Zona Demiliterisasi Korea karena Cuaca

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement