Kamis 09 Nov 2017 00:12 WIB

Trump Kembali Beri Peringatan Keras Kepada Korea Utara

Rep: marniati/ Red: Budi Raharjo
Presiden AS Donald Trump (kanan) bersama Presiden Korsel Moon Jae-in saat upacara penyambutan di Istana biru di Seoul, Selasa (7/11).
Foto: Kim Hong-ji/Pool Photo via AP
Presiden AS Donald Trump (kanan) bersama Presiden Korsel Moon Jae-in saat upacara penyambutan di Istana biru di Seoul, Selasa (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--- Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan peringatan keras kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Rabu. Trump mengatakan senjata nuklir yang dikembangkan Kim Jong Un tidak akan membuatnya lebih aman, tetapi justru menimbulkan bahaya besar bagi rezim Korea Utara.

"Jangan meremehkan kami dan jangan coba-coba dengan kami," ujar Trump untuk Korea Utara saat dia melakukan kunjungan ke Korea Selatan dengan sebuah pidato di Majelis Nasional di Seoul.

Trump menggunakan beberapa bahasa terberatnya untuk melawan Korea Utara dalam sebuah pidato yang mengajukan tuduhan spesifik atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap Pyongyang. Dia meminta negara-negara di seluruh dunia untuk mengisolasi Pyongyang.

Trump mengatakan orang-orang di Korea Utara menderita "gulag" dan beberapa pejabat pemerintah yang disuap bekerja sebagai "budak" di luar negeri. Namun, seperti ditulis reuters, Trump tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.

Trump kembali ke bahasa yang kasar dan tanpa kompromi untuk melawan Korea Utara. Hal ini terjadi sehari setelah dia muncul untuk memutar kembali retorika yang bernada perang yang telah memicu ketakutan di Asia timur atas risiko konflik militer. Pada Selasa, Trump bahkan menawarkan pembukaan diplomatik kepada Pyongyang untuk membuat kesepakatan.

Walaupun pidato yang disampaikan Trump banyak berupa ancaman namun ia berjanji akan mewujudkan masa depan yang jauh lebih baik bagi Korea Utara jika negara tersebut menghentikan pengembangan rudal balistik dan menyetujui "denuklirisasi lengkap, dapat diverifikasi dan secara keseluruhan. Namun Pyongyang telah berikrar untuk tidak akan pernah melakukan hal tersebut.

"Kami tidak akan membiarkan kota-kota Amerika terancam kehancuran. Kami tidak akan diintimidasi, Dan kita tidak akan membiarkan kekejaman terburuk dalam sejarah diulang di sini, di atas tanah ini kita berjuang dan mati untuk mengamankan."katanya kepada anggota parlemen Korea Selatan.

Ia mengatakan dunia tidak dapat mentolerir ancaman rezim yang menggunakan nuklir. Pidato Trump muncul setelah Trump berencana melakukan kunjungan tanpa pemberitahuan ke perbatasan yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. Namun kunjungan dibatalkan pada Rabu waktu setempat, ketika kabut tebal membuat helikopter gagal mendarat.

Trump mencoba melakukan perjalanan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) menjelang kunjungan 24 jam ke Seoul. Dia kemudian terbang ke Cina, di mana pejabat AS mengatakan Trump akan mendesak Presiden Xi Jinping untuk memperketat sekrup lebih lanjut mengenai Pyongyang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement