REPUBLIKA.CO.ID, DA NANG -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba di Kota Da Nang, Vietnam, pada Jumat (10/11). Ia dijadwalkan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di kota tersebut.
Putin diperkirakan akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela forum tersebut. Pertemuan akan dilakukan termasuk dengan Presiden AS Donald Trump dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Setelah KTT tersebut diselenggarakan, para pemimpin dunia diharapkan dapat mengadopsi sebuah deklarasi bersama tentang situasi ekonomi regional dan global saat ini. Mereka akan menyetujui pendekatan untuk mengembangkan kerja sama dan menentukan tugas APEC untuk tahun yang akan datang.
Asisten Presiden Putin, Yuri Ushakov, mengatakan Putin juga akan bertemu dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang, Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Namun yang paling menarik untuk Putin adalah pertemuannya dengan Presiden Xi.
Menurut Ushakov, Putin selama ini selalu rutin berkomunikasi dengan Xi. Akan tetapi, pertemuan kali ini dinilai akan berbeda karena Xi baru saja bertemu dengan Trump. "Perundingan ini akan sangat bermanfaat. Bagi kami, tentu saja," ujar dia, dikutip kantor berita Tass.
Sementara itu, Ushakov menjelaskan Putin dan Abe akan berbagi pendapat mengenai isu-isu terkini tentang kerja sama Rusia-Jepang dan isu-isu internasional. Mereka juga akan membahas kerja sama antara kedua negara di APEC dan situasi di Semenanjung Korea.
Pertemuan antara Putin dan Tran Dai Quang, menurut Ushakov, akan membahas mengenai kerja sama dan penyediaan keamanan informasi internasional. Sementara dengan Duterte, Putin akan membahas mengenai kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi.
Para pemimpin itu juga akan menyentuh isu terkini mengenai agenda regional, termasuk kerangka kepemimpinan Filipina dalam Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Berbicara tentang kemungkinan pertemuan Putin dan Trump, Ushakov mengatakan kedua pemimpin tersebut akan memiliki kesempatan untuk membahas situasi di Suriah dan di Semenanjung Korea. Mereka juga mungkin akan membahas tentang hubungan bilateral di sela-sela KTT APEC.
"Dua pemimpin ini memiliki banyak hal untuk dibahas pada pertemuan ini, termasuk isu-isu internasional utama mulai dari Suriah sampai Korea Utara dan seterusnya. Ada banyak masalah bilateral, hubungan bilateral telah mencapai titik terendah," paparnya.
Namun Ushakov mengakui Moskow dan Washington belum mencapai kesepakatan mengenai waktu untuk melakukan pertemuan antara dua presiden tersebut di sela KTT APEC.