REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang pria dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke arah sekelompok orang di luar sebuah sekolah dekat Toulouse, Prancis selatan, pada Jumat. Sebanyak tiga orang pelajar terluka akibat tabrakan tersebut.
Pria berusia 28 tahun itu dikenal kepolisian sebagai orang yang pernah melakukan pelanggaran ringan namun tidak termasuk dalam daftar pemantauan terorisme, kata sejumlah sumber. Ia langsung ditangkap di lokasi kejadian.
Salah satu murid, seorang perempuan belia, menjalani perawatan karena mengalami luka hebat di bagian kepalanya. "Untuk saat ini, (peristiwa) ini tidak dianggap sebagai kejadian teroris walaupun tidak tertutup kemungkinan (itu berkaitan dengan terorisme, red)," kata kejaksaan Toulouse dalam suatu pernyataan.
Si penabrak telah sekian lama mengalami masalah psikologis dan pernah dirawat di rumah sakit sampai Desember 2016, ungkap kejaksaan. Sejak 2015, lebih dari 240 orang tewas di Prancis dalam serangkaian serangan oleh kelompok militan atau serangan yang terinspirasi oleh kelompok militan IS.
Pada Senin akan menandai peringatan tahun kedua serangan di Paris yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Awal pekan ini, kepolisian Prancis menahan sembilan orang sementara satu lainnya ditangkap di Swiss dalam operasi terkoordinasi untuk memerangi terorisme.