REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua mantan kepala intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan, Donald Trump menimbulkan sinyal bahaya bagi AS. Sebab, Trump dinilai rentan dipermainkan Rusia, pascapernyataanya meyakini penyangkalan Valdimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.
Mantan direktur intelijen nasional James Clapper dan mantan direktur CIA John Brennan pun mengeluarkan teguran keras kepada Trump atas pernyataan tersebut. "Dan saya pikir ini menunjukkan kepada Putin, bahwa Donald Trump dapat dimainkan oleh pemimpin asing yang akan menarik egonya dan mencoba mengatasi ketidakamanannya, yang sangat, sangat mengkhawatirkan dari sudut pandang keamanan nasional," kata Brennan dilansir dari Guardian, Senin (13/11).
Penasihat khusus Robert Mueller, mantan direktur FBI, baru-baru ini juga mengeluarkan dakwaan pertama dalam penyelidikan kemungkinan kolusi antara pembantu Trump dan Rusia. Trump telah berulang kali menolak kolusi.
Hingga akhirnya, pada Sabtu, Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One saat terbang ke Hanoi bahwa Mueller memimpin sebuah 'pemogokan yang dibuat-buat' yang bisa menghabiskan biaya "jutaan dan jutaan nyawa" dengan mencampuri usaha diplomatik dengan Rusia.
Trump ditanya apakah dia telah mengangkat masalah gangguan Rusia saat melakukan percakapan sampingan dengan Putin di puncak Apec di Da Nang. Ia menegaskan, dia sangat percaya bahwa Rusia tidak terlibat dalam pemilu 2019.
Setelah itu, Trump juga kemudian mentweet kritik terhadap "pembenci dan orang bodoh" dan bersikeras bahwa "memiliki hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk" karena dia ingin "menyelesaikan Korea Utara, Suriah, Ukraina, terorisme, dan Rusia dapat sangat membantu!"
Meski begitu, Sekretaris keuangan Trump menyangkal ucapan mantan kepala intelijen tersebut "pernyataan konyol". Sebab Presiden Trump tidak dimainkan oleh siapa pun. "Presiden Trump berfokus pada beberapa isu yang sangat penting di Korea Utara dan Suriah dan itu adalah wilayah di mana kita perlu bekerja sama dengan Rusia dan membawa mereka ke dalam strategi kita," kata Steven Mnuchin kepada CNN, dilansir Guardian.