REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang mantan guru dituduh melakukan 99 pelanggaran seks. Namun, dia tidak akan hadir dalam persidangan pra-persidangan di Melbourne, karena faktor usia.
Lawrence Fitzpatrick (90 tahun) sempat hadir di Pengadilan Magistrat Melbourne pada hari Senin. Dia dituduh telah menyiksa 18 korban, termasuk anak-anak di bawah usia 14 tahun, di Sale, Briagolong, Stratford dan Rosedale antara tahun 1971 dan 1977.
Pengadilan diberi tahu bahwa saudara laki-lakinya, Marist, saat ini kondisi Fitzpatrick tidak stabil karena baru-baru ini mengalami menderita sakit punggung, kelelahan, kebingungan, dan tuna rungu. Mantan guru dari St Patrick's College di Sale telah didakwa dengan lebih dari 30 tuduhan pelecehan seksual.
Ia juga menghadapi beberapa tuduhan tidak senonoh, penyerangan dan penahanan ilegal yang tidak sah. Fitzpatrick, yang tidak ditahan, pada awalnya didakwa melakukan 103 pelanggaran, namun jaksa sebelumnya menarik empat dari tuntutan tersebut.
Ketiadaannya dari persidangan tidak ditentang oleh jaksa, meski ia perlu memberikan sertifikat medis. Sidang tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga 23 November dan akan mendengar keterangan dari 24 saksi.
Fitzpatrick didakwa oleh Satuan Tugas Sano, yang didirikan untuk menyelidiki tuduhan seksual dan seksual baru-baru ini yang melibatkan organisasi keagamaan dan non-pemerintah. Permasalahan ini ditunda sampai hari Selasa.