REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Maskapai penerbangan nasional Yaman, Yemenia, mengatakan, penerbangan komersial telah mendarat di Bandara Internasional Aden, pada Selasa (14/11) waktu setempat. Pengoperasian bandara dimulai kembali setelah Aden memperoleh izin keamanan.
Penerbangan ini lepas landas dari Kairo dan mendarat di Aden, sebelum akhirnya kembali ke ibukota Mesir itu. Seorang pejabat maskapai mengatakan, jumlah penerbangan akan meningkat secara bertahap dalam beberapa hari mendatang.
Penerbangan tersebut merupakan penerbangan pertama yang mendarat di Aden setelah Arab Saudi mencabut blokadenya. Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi milisi Houthi di Yaman pekan lalu telah menutup semua jalur udara, darat dan laut di Yaman.
Penutupan ini dilakukan untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Houthi dari Iran. Sebelumnya, Arab Saudi berhasil mencegat sebuah rudal yang ditembakkan ke Riyadh oleh Houthi di Yaman, yang diduga berasal dari Teheran.
Dalam insiden terpisah, ISIS mengaku, bertanggung jawab atas serangan bom mobil yang menurut sumber keamanan telah menewaskan 10 orang, termasuk warga sipil. Serangan terjadi di sebuah pos keamanan di benteng pemerintagan di Aden pada Selasa (14/11).
"Delapan anggota pasukan keamanan dan dua warga sipil tewas dalam sebuah pemboman di distrik pusat Abdul Aziz. Ada sejumlah besar yang terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius," ujar kepala keamanan Aden, Brigadir Shalal Shaya, dikutip Arab News.
Kelompok teroris tersebut mengklaim, bertanggung jawab atas serangan itu melalui aplikasi pesan terenkripsi, Telegram. Mereka mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri Yaman telah meledakkan sebuah kendaraan.