REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang pesisir tenggara Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (15/11) siang waktu setempat. Gempa tersebut menyebabkan beberapa jendela pecah dan dinding-dinding runtuh di dekat pusat gempa.
Menurut Survey Geologi Amerika Serikat, gempa tersebut berpusat di lepas pantai sekitar 9,3kilometer di barat laut kota pelabuhan Pohang. Tetapi menurut Lembaga Meteorologi Korea yang dikelola pemerintah Korsel menyebutkan pusat gempa berada di dalam Pohang, dengan kekuatan yang sama.
Warga ibu kota, Seoul, pun juga merasakan getaran dan mengaku bangunan mereka bergetar. Seoul berada sekitar 300 kilometer dari pusat gempa. Sementara media Korsel menunjukkan dinding-dinding runtuh yang tertumpuk di mobil yang sedangdiparkir. Terlihat pula jendela pecah dari beberapa bangunan. Sedangkan anak-anaksekolah dasar berlindung di taman bermain.
Menurut Lembaga Meteorologi korea, tidak ada korban jiwa atau terluka maupun kerusakan besar yang dilaporkan. Ini adalah gempa terkuat di Korsel sejak gempa berkekuatan 5,8 skala Richter pada September 2016.
Gempa itu terjadi di dekat kota kuno Gyeongju, yang juga dekat dengan Pohang. Korsel memang memiliki aktivitas seismik yang relatif sedikit,tidak seperti negara tetangganya, Jepang.