Kamis 16 Nov 2017 10:10 WIB

Suriah Tingkatkan Serangan Udara ke Wilayah Pemberontak

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Warga Suriah berjalan di antara puing-puing bangunan setelah serangan udara dari pasukan rezim
Foto: The Guardian
Warga Suriah berjalan di antara puing-puing bangunan setelah serangan udara dari pasukan rezim

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Tentara Suriah yang didukung pesawat tempur Rusia melancarkan serangan udara ke daerah pemberontak yang terkepung di Damaskus. Serangan yang dilakukan pada Rabu (16/11) waktu setempat itu terjadi sehari setelah pemberontak menyerbu pangkalan militer yang ada di daerah tersebut.

Menurut seorang pemantau perang dan penduduk setempat, pengeboman tersebut menyusul serangan mendadak dan mengejutkan oleh pemberontak pada Selasa (14/11) di kompleks tentara di jantung kota Ghouta. Di mana mereka menentang serangan oposisi sejak konflik Suriah itu dimulai.

 

Kendaraan militer pemerintah seperti banteng yang berada di bagian kota Harasta telah lama digunakan untuk menyerang wilayah Ghouta timur. Di mana wilayah tersebut padat penduduk. Sekitar 300 ribu orang terkepung di sana.

 

Sudah berulang kali pemberontak berusaha merebut kompleks tentara yang luas itu, namun selalu gagal. Dan roket-roket selalu diluncurkan di kawasan pemberontak di kota Douma. Tempat di mana pemberontak bermukim di Ghouta timur, yang jaraknya hanya tiga kilometer dari kompleks tersebut.

 

"Pertempuran berlanjut, tembakan demi tembakan dilancarkan dan udara menjadi pekat di dekat pangkalan dan sebagian besar kota di Ghouta," kata komandan militer kelompok Ahrar al Sham, Abu Kutaiba. Kelompok tersebut merupakan kelompok pemberontak Islam yang telah mempelopori serangan tersebut.

 

Sementara seorang sumber dari militer Suriah mengaku telah menghalau pemberontak yang ia sebut teroris, yang berusaha menyusup. Menurutnya militer Suriah telah membunuh puluhan orang dan menghancurkan persenjataan pemberontak tersebut. Namun ia tidak menyebutkan telah melakukan serangan udara berat ke daerah pemberontak.

 

Serangan dari pemberontak itu bertujuan untuk mengurangi tekanan. Di mana militer Suriah yang dibantu Rusia telah berusaha memperketat pengepungan di Ghouta timur dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun itu adalah serangan dari pemberontak pertama kali sejak Maret. Ketika kelompok pemberontak utama Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menyerang ke daerah yang dikuasai pemerintah di timur laut Damaskus. Namun mereka akhirnya mundur setelah mendapatkan keuntungan.

 

Ghouta timur adalah bagian dari beberapa zona de-eskalasi di mana Rusia menjadi perantaranya. Kemudian membebaskan tentara untuk dipindahtangankN di daerah-daerah yang bisa mereka dapatkan kembali.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement