REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan berhenti melawan Iran, bahkan jika harus bertindak sendiri. Ia menuduh Teheran berencana menghancurkan Israel dari Suriah.
"Iran sedang merencanakan memperkuat dirinya secara militer di Suriah," kata Netanyahu seperti dilansir RT, Kamis, (16/11).
Menurut Netanyahu, Iran yang jadi salah satu penjamin kesepakatan gencatan senjata di Suriah bersama dengan Rusia dan Turki, ingin menempatkan tentaranya di wilayah Suriah secara permanen. Hal itu dengan maksud menggunakan Suriah sebagai basis untuk menghancurkan Israel.
Netanyahu juga menyebut kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia merupakan kesalahan bersejarah dan ancaman terhadap kelangsungan hidup Israel. Ia kembali mengecam kesepakatan nuklir akan memungkinkan Iran memproduksi ratusan senjata nuklir selama satu dekade.
Netanyahu mendesak upaya bersama masyarakat internasional untuk mengekang Iran. Namun ia menegaskan jika sekutu tidak mendukung Israel, maka pihaknya tidak akan ragu untuk bertindak sendiri.
"Jika kita berdiri bersama kita akan mencapainya. Tapi jika kita harus bertindak sendiri, kita akan melakukannya."Iran, lanjut Netanyahu, tidak akan mendapatkan senjata nuklir. Ini tidak akan mengubah Suriah menjadi basis militer melawan Israel."