Sabtu 18 Nov 2017 13:04 WIB

Saudi: Hizbullah Gunakan Bank Lebanon untuk Cuci Uang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Prajurit Hizbullah.
Foto: www.naharnet.com
Prajurit Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel Al-Jubeir menuduh Hizbullah menggunakan bank-bank Lebanon untuk mencuci uang. Menurutnya, kelompok Syiah tersebut telah mendestabilisasi Lebanon dengan mempertahankan persenjataan dan militan mereka di negara Mediterania.

"Anda tidak dapat memiliki milisi dengan kekuatan militer yang beroperasi di luar lingkup pemerintahan," katanya kepada wartawan setelah berbicara dengan Menlu Spanyol Alfonso Dastis, dikutip Arab News.

"Kami melihat Hizbullah membajak sistem perbankan Lebanon untuk mencuci uang. Kami melihat Hizbullah membajak pelabuhan Lebanon untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang. Kami melihat Hizbullah terlibat dalam kegiatan terorisme dan mencampuri urusan Suriah, Bahrain, dan Yaman," tambahnya.

"Jika Hizbullah tidak dilucuti senjatanya dan menjadi partai politik (saja), Lebanon akan disandera oleh Hizbullah dengan perluasan pengaruh Iran. Ini tidak dapat diterima oleh kami dan tidak dapat diterima oleh warga Lebanon," kata Al-Jubeir.

Lebanon terjerumus ke dalam ketidakpastian bulan ini setelah pengunduran diri Mantan Perdana Menteri Saad Hariri, yang diumumkan di televisi dari Riyadh. Hariri mengatakan dia mengundurkan diri karena meluasnya pengaruh Hizbullah dan Iran atas negaranya.

"Kami mendukung Perdana Menteri Saad Hariri tapi kami menentang pengambilalihan Lebanon oleh Hizbullah," ujar Al-Jubeir.

Hariri diperkirakan akan meninggalkan Arab Saudi untuk pergi Prancis pada Jumat (17/11). Langkah ini bertujuan untuk meredakan gejolak politik yang dipicu oleh pengunduran dirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement