REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan istriya Grace siap untuk mati demi kebenaran. Mereka juga tidak berniat untuk mengundurkan diri untuk melegitimasi kudeta militer yang terjadi pekan ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh keponakan Mugabe, Patrick Zhuwao pada Sabtu (18/11) waktu setempat. Berbicara dari lokasi yang dirahasiakan di Afrika Selatan, Zhuwao mengatakan bahwa Mugabe hampir tidak tidur sejak militer merebut kekuasaannya pada Rabu. Namun kesehatannya dinyatakan baik.
Mugabe dan keluarganya telah menjadi tahanan rumah di Harare sejak militer mengambilalih kekuasaan. Dan pihak militer menegaskan Mugabe dalam keadaan aman dan baik-baiksaja.
Mugabe yangmemimpin Zimbabwe sejak kemerdekaannya dari Inggris pada 1980 itu menghadapi tantangan paling mengerikan yang pernah ada dalam pemerintahannya. Tentara tampaknya ingin Mugabe lengser diam-diam dan memberikan masa transisi kepada wakil presidenyang dipecat pekan lalu, Emmerson Mnangagwa. Tujuan kudeta tersebut adalah mencegah istrinya, Grace, untuk tampil di puncak kekuasaan, setelah Mnangagwa dipecat.