REPUBLIKA.CO.ID, ZIMBABWE -- Presiden Zimbabwe Robert Mugabe terancam dilengserkan. Tak hanya itu, presiden berusia 93 tahun ini juga berencana untuk diasingkan dari negaranya. Hal itu diusung oleh partai berkuasa, Zanu-PF untuk menandakan berakhirnya era Mugabe. Zanu PF merupakan partai yang selama ini mengusung Mugabe.
Komite pusat Zanu-PF Chris Mutsvangwa menutup kemungkinan negosiasi kepada Mugabe. Presiden yang memimpin selama 37 tahun itu juga harus segera meninggalkan Zimbabwe. "Kami semua sepakat dengan hal itu," kata Mutsvangwa seperti diwartakan Thezimbabwean, Senin (20/11).
Mutsvangwa merupakan ujung tombak dari kampanye untuk melengserkan Robert Mugabe sejak 18 bulan lalu. Zanu-PF juga akan melengserkan ibu negara, Grace Mugabe dari kepala liga perempuan serta mengembalikan mantan Wakil Presiden Emman Mnangagwa yang digulingkan.
Partai juga berencana untuk kembali memanggil mantan kepala keamanan yang dikenal dengan julukan 'The Crocodile' untuk masuk dalalm jajaran pemerintahan usai Mugabe lengser. Kehadiran The Crocodile guna merajut ulang hubungan diplomatik dengan negara-negara luar dan menstabilkan ekonomi yang tengah runtuh.
Sementara, Robert Mugabe bersikeras dirinya merupakan satu-satunya pemimpin yang sah secara hukum sehingga enggan untuk menyerahkan kursi pemerintahan. Warga Zimbabwe sempat turun kejalan menuntut Mugabe untuk segera menyerahkan kursi presiden.
Massa membentangkan bendera kebangsaan Zimbabwe, dan berbagai poster berisi kecaman untuk presiden 93 tahun tersebut. Ketua Asosiasi Veteran Perang yang berpengaruh di negara tersebut mengungkapkan jika saat ini adalah waktunya mengembalikan kebanggaan negara.
Demonstrasi warga ini juga didukung oleh Pasukan Pertahanan Zimbabwe (ZDF). Dalam pernyataannya, ZDF mengajak seluruh rakyat agar bersatu di Harare. "Selama demo berlangsung damai, dan tidak ada ujaran kebencian maupun tindakan yang berujung bentrokan, kami akan mendukung gerakan ini," kata pernyataan ZDF.
Pengunduran diri Mugabe juga didukung partai penguasa Zanu-PF. Sedikitnya delapan dari 10 cabang regional meminta Mugabe mengundurkan diri dari presiden dan sekretaris partai.
"Mugabe harus mengundurkan diri dari partai dan Mnangagwa harus dipekerjakan kembali ke komite pusat," kata pemimpin Regional partai.