Senin 20 Nov 2017 15:08 WIB

Erdogan Dilecehkan Saat Latihan Militer NATO

Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan
Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pemerintah Turki marah besar setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Attaturk dilecehkan. Nama dan foto Erdogan serta Kemal Attaturk masuk dalam skema sebagai musuh saat latihan militer pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Nordik, Norwegia.

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg meminta maaf langsung atas insiden tersebut. Ia pun berharap Turki mau memaafkan mereka.

"Namun, seandainya Turki ingin berbicara lebih banyak mengenai peristiwa tersebut, Norwegia akan terbuka untuk itu, kata Solberg seperti dikutip Xinhua, Senin (20/11). Ia menambahkan hubungan antara Norwegia dan Turki tidak berada dalam krisis dan baik.

"Kami jelas mengenai Turki, dan mereka jelas terhadap kami. Sekarang, saya berharap mereka menerima permintaan ma'af kami, sehingga kami bisa bergerak maju," kata Perdana Menteri itu sebagaimana dikutip.

Pada Jumat, Turki mengumumkan negeri tersebut menarik 40 prajurit Turki dari pelatihan  Joint Warfare Center NATO di Stavanger, Norwegia, setelah nama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan gambar pendiri Republik Turki Mustafa Kemal Atarturk digunakan di dalam "skema musuh".

Setelah kejadian tersebut, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen meminta ma'af kepada Turki.

Mereka mengatakan pesan itu ditulis oleh warga negara Norwegia yang disewa untuk bekerja sebagai staf selama pelatihan dan orang tersebut segera diberhentikan.

Erdogan pada Sabtu mengatakan peristiwa itu adalah cerminan tahap pemutar-balikan yang telah Turki saksikan di NATO.  "Masalah tersebut tak bisa ditutup-tutupi cuma dengan permintaan ma'af," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement