REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggelar pertemuan dengan Raja Spanyol Felipe VI di Madrid, Senin (20/11). Dalam kesempatan tersebut, Abbas berterima kasih kepada Spanyol yang dinilai mendukung kemerdekaan Palestina secara utuh.
Dalam sebuah jamuan makan malam yang digelar Raja Felipe, Abbas mengucapkan terima kasih kepada parlemen Spanyol karena telah merekomendasikan kepada pemerintahnya untuk mengakui negara Palestina.
"Kami bangga dengan posisi parlemen Spanyol yang merekomendasikan kepada pemerintahnya untuk mengakui negara Palestina, yang merupakan sesuatu yang kami harap akan segera terjadi," ungkap Abbas, dilaporkan laman kantor berita Palestina, WAFA.
Ia berharap pemerintah Spanyol dapat merealisasikan rekomendasi yang telah diajukan oleh parlemennya. Sebab menurut Abbas, saat ini Israel tengah berupaya mengubah karakter Yerusalem dan identitasnya sejak dimulainya pendudukan dengan mengabaikan tempat-tempat suci milik Muslim dan Kristen.
Kendati demikian, Abbas masih berharap dan berkomitmen mencapai perdamaian berdasarkan keputusan internasional. "Kami masih berkomitmen terhadap perdamaian berdasarkan keputusan internasional, konferensi perdamaian Madrid, dan prakarasa perdamaian Arab," ujarnya.
"Kami pun mendukung upaya pemerintah Donald Trump (AS) mencapai kesepakatan damai bersejarah. Kami juga menekakan peran penting Uni Eropa dan posisinya yang berkomitmen terhadap hukum internasional, yang kami definisikan akan terus berlanjut," kata Abbas.
Pada 9 November lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta semua negara di dunia untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Pengakuan dunia ini, menurut Abbas, penting untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang Israel membangun permukiman di atas tanah Palestina.