REPUBLIKA.CO.ID, MAR DEL PLATA -- Kapal dan pesawat yang mencari kapal selam Argentina ARA San Juan yang hilang dengan 44 awak kapal akan kembali ke area pencarian sebelumnya. Ini dilakukan setelah beberapa pejabat mengatakan, suara yang ditemukan sepekan lalu di Atlantik Selatan dapat memberi petunjuk ke lokasi kapal tersebut.
Juru Bicara Angkatan Laut Argentina, Kapten Enrique Balbi mengatakan anomali hidro-akustik ditentukan oleh Amerika Serikat dan badan-badan spesialis pada 15 November, hanya beberapa jam setelah kontak terakhir dengan ARA San Juan. Suara itu berasal dari sekitar 30 mil sebelah utara posisi tercatat kapal selam terakhir.
"Ini suara. Kami tidak ingin berspekulasi tentang apa penyebabnya," kata Balbi seperti dilansir Washington Post, Rabu (22/11).
Dia mengatakan, kapal angkatan laut Argentina serta pesawat P-8 Poseidon AS dan sebuah pesawat angkatan udara Brasil akan kembali ke daerah tersebut untuk memeriksa petunjuknya. Meski wilayah tersebut telah disusuri untuk mencari kapal yang hilang.
Angkatan Laut AS Letnan Lily Hinz mengatakan, suara yang tidak biasa terdeteksi di bawah air tidak dapat dikaitkan dengan kehidupan laut atau suara alami di lautan. Dia menolak berspekulasi apakah itu mungkin sebuah ledakan. Para ahli tidak tahu apa itu.
"Itu bukan suara ikan paus, dan itu bukan suara yang biasa-biasa saja," kata Hinz.
Di darat, kerabat kru kapal selam semakin cemas dan stres karena para ahli mengatakan kapal yang hilang selama tujuh hari mungkin mencapai periode kritis karena persediaan oksigen menipis. Jorge Villarreal terus menatap samudera, berharap bisa melihat sekilas kapal yang membawa anaknya, Fernando Villareal, seorang perwira kapal selam.
"Sebagai ayah saya ingin dia segera diselamatkan, tapi kita tidak bisa melupakan kondisi cuacanya. Dan bantuan luar negeri tidak datang dari hari ke hari," kata Villarreal.
Ia berharap pencarian berjalan lancar dengan cuaca yang membaik dan teknologi digunakan.