Jumat 24 Nov 2017 14:22 WIB

Israel akan Jadikan Rwanda Tempat Penampung Pencari Suaka?

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Rwanda
Foto: rwandaflag.facts.co
Bendera Rwanda

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Menteri Luar Negeri Rwanda mengkonfirmasi negara tersebut sedang dalam negosiasi dengan Israel untuk menampung 10 ribu pencari suaka di Afrika.

Dalam sebuah wawancara dengan The New Times, Louise Mushikiwabo mengatakan, kedua negara belum mencapai kesepakatan mengenai berapa banyak pencari suaka yang saat ini berada di Israel dan dapat dimukimkan kembali di Rwanda.

"Kami telah berdiskusi dengan Israel untuk menerima beberapa imigran dan pencari suaka dari bagian Afrika yang bersedia datang ke Rwanda," kata Mushikiwabo seperti dilansir Aljazirah, Jumat (24/11).

Ia mengatakan, jika para pencari suaka merasa nyaman untuk datang ke Rwanda maka pemerintah bersedia untuk mengakomodasi mereka. Kendati begitu masih ada persoalan yakni apa  yang akan mereka lakukan di Rwanda. "Bagaimana hal itu dilakukan dan apa mata pencaharian mereka begitu mereka berada di sini adalah rincian yang belum terselesaikan," katanya.

Mushikiwabo tidak mengatakan kapan kemungkinan pemindahan akan dilakukan. Komentar menteri tersebut datang kurang dari sepekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa pemerintahnya akan berusaha untuk menyingkirkan 40 ribu pencari suaka dari negara tersebut tanpa persetujuan mereka.

"Ini sangat penting," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Ahad, pada hari yang sama kabinet Israel memutuskan untuk menutup sebuah pusat penahanan di gurun Negev selatan negara itu yang saat ini menampung lebih dari 1.000 pencari suaka.

Menurut data pemerintah, Israel saat ini menjadi rumah bagi sekitar 40 ribu pencari suaka. Itu termasuk 27.500 orang Sudan dan 7.800 pencari suaka Eritrea.

Pejabat Israel mengatakan, mereka berniat untuk merapikan pusat penahanan Holot dalam empat bulan ke depan dan memberi dua pencari suaka Afrika dua pilihan yakni penahanan tanpa batas waktu di Israel, atau dideportasi ke negara ketiga, dengan atau tanpa persetujuan mereka.

Menurut harian Israel Haaretz, Israel akan membayar Rwanda sampai lima ribu dolar AS untuk setiap pencari suaka yang disetujui untuk diterima. Israel juga akan memberi setiap pencari suaka 3.500 dolar AS untuk meninggalkan Israel dan membeli tiket penerbangan mereka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan kesepakatan untuk mendeportasi pencari suaka ke negara ketiga seperti Rwanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement