REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, Jumat (24/11) menyatakan bahwa tidak ada korban WNI dalam peristiwa serangan bom dan teror di El-Arish, Sinai Utara, Mesir, sekitar 450 km dari Kairo.
"Berdasarkan pemantauan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir, sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," kata Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzi, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada Jumat, telah terjadi ledakan IED atau bom rakitan yang dilancarkan oleh kelompok teroris tak dikenal di samping Masjid Ar-Raudhah di Bir El-Abd, kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir. Bom tersebut diledakkan pada saat pelaksanaan Sholat Jumat. Kelompok teroris tersebut dilaporkan juga menembaki para jamaah pasca ledakan.
Dubes Helmy mengatakan bahwa tidak ada warga Indonesia yang tinggal di kota El-Arish. KBRI di Kairo terus memantau perkembangan situasi di El-Arish.
WNI yang berada di Mesir, diimbau untuk selalu waspada dan menghindari wilayah-wilayah yang rawan menjadi target teror di Mesir. KBRI Kairo membuka hotline +20 102 2229989 bagi warga yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler.
Kantor Berita Reuters melaporkan sedikitnya 184 orang tewas dan 125 orang luka-luka karena ledakan bom dan serangan kelompok bersenjata tak dikenal di Sinau Utara tersebut. Presiden Abdel Fattah al-Sisi langsung menggelar pertemuan darurat dengan menteri pertahanan dan menteri dalam negeri serta kepala badan intelijen setelah seragan tersebut terjadi. Pemerintah Mesir mengumumkan tiga hari berkabung nasional karena peristiwa serangan tersebut.