REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron akan segera meluncurkan sejumlah prgram untuk melawan kekerasan seksual dan seksisme. Salah satu program yang akan dijalankan yakni mengedukasi siswa tingkat menengah mengenai realita dan bahaya pornografi.
Mulai tahun depan, guru-guru di sekolah akan dilatih agar dapat menangani dengan lebih baik isu-isu yang berkaitan dengan pornografi. Tak hanya itu, orang tua juga akan diberikan pemahaman untuk menangani masalah-masalah pada anak mereka yang disebabkan oleh pornografi.
Selain edukasi di tingkat sekolah dan keluarga, Pemerintah Prancis juga akan menjalankan kampanye melawan kekerasan seksual dan seksisme di televisi dan media sosial. Kampanye ini bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat kekerasan seksual agar saksi lebih berani untuk berbicara dan melaporkan pelanggaran tersebut.
Tak hanya itu, Macron juga akan menyederhanakan proses pelaporan di kepolisian bagi korban kekerasan seksual. Korban dapat melakukan pelaporan secara daring sebelum mereka mendatangi kantor polisi.
Pernyataan resmi dari Pemerintah Prancis menyebut bahwa program yang melawan kekerasan seksual dan seksisme ini tidak hanya untuk memberikan hukuman yang lebih keras pada pelaku, tetapi juga menyelesaikan akar persoalan yang berasal dari dominasi pria atas wanita di masyarakat. "Stereotip itu harus didekonstruksi, harus ada perang melawan kultur tersebut," ujar statement tersebut, seperti dikutip oleh Guardian.