REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Amerika Serikat (AS) akan menghentikan penyediaan senjata kepada milisi Kurdi Suriah (YPG). Dilansir dari BBC, Sabtu (25/11), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Presiden Donald Trump telah membuat janji tersebut saat melakukan komunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Erdogan menyampaikan keprihatinannya atas sikap AS yang terus memasok senjata dan kendaraan lapis baja ke YPG.
"Presiden Trump menginstruksikan jenderalnya dengan cara yang sangat terbuka bahwa YPG tidak lagi diberi senjata," kata Cavusoglu.
Gedung Putih mengatakan pihaknya akan membuat penyesuaian untuk dukungannya bagi mitra di Suriah namun tidak menyebutkan secara eksplisit YPG. Turki telah lama mengeluhkan dukungan AS untuk kelompok tersebut.
Washington telah melihat YPG sebagai pemain kunci dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Ankara telah menyebut kelompok tersebut sebagai teroris.
Turki mengatakan YPG adalah perluasan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang. Mereka adalah kelompok yang telah berjuang selama puluhan tahun di Turki tenggara.
AS, bagaimanapun, telah melihat YPG berbeda dari PKK. Pada Mei ini diumumkan bahwa pihaknya akan memasok senjata ke elemen Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang siap menaklukan ISIS di Raqqa.