REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam kerangka kerja sama bilateral Hubungan Antarmasyarakat antara lain adalah telah ditandatanganinya nota kesepahaman kerja sama bidang pendidikan tinggi pada tahun 2015 di Jakarta serta dua nota kesepahaman tentang program beasiswa dan mutual recognition in academic higher education qualification pada tahun 2016 di Guiyang, Cina.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ahad (26/11) siang, bertempat di Hotel Kartika Chandra, Kementerian Pendidikan Cina mengadakan Indonesia-China Higher Education Networking and Exhibition. Kegiatan ini diadakan untuk lebih memperkenalkan pendidikan tinggi sekaligus perguruan tinggi di Cina kepada masyarakat Indonesia serta meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia menyambut baik acara ini. Mereka melibatkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan jejaring antara perguruan tinggi Indonesia dan Cina.
“Saya kira kita harus menyambut baik pameran pendidikan ini. Ini kesempatan bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk mendapatkan full scholarship dari perguruan tinggi Cina. Kita juga berharap tidak hanya mahasiswa kita saja yang belajar di sana, tetapi juga ada pertukaran mahasiswa dari Cina ke Indonesia”, ujar Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono.
Ditambahkannya, bahwa Kemenko PMK bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia telah bekerja sama mewujudkan nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada tahun 2015 dan 2016 tersebut. Pameran pendidikan ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk saling belajar dari masing-masing negara.
Tercatat, sebanyak 35 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia mengikuti pameran pendidikan ini, di antaranya adalah ITB, UI, IPB, UNAIR, UGM, UNDIP, ITS, ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Kristen Petra Surabaya dan 29 perguruan tinggi Cina, seperti Beijing Institute of Technology, Zhejiang University, Tsinghua University dan South China University of Technology.
Kegiatan pameran pendidikan tinggi di Cina ini pun mendapat respons yang sangat baik dari para lulusan SMA maupun sarjana Indonesia. Tampak pada acara sore hari ini, pengunjung pameran sangat antusias untuk bertanya tentang peluang masa depan untuk bersekolah di perguran tinggi Cina, serta kemungkinan untuk melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi Indonesia.
Dalam sesi Networking antarperguruan tinggi Indonesia dan Cina, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia yang diwakili oleh Dr Purwanto Subroto, memimpin jalannya sesi. Sesi ini juga melibatkan perguruan tinggi di Indonesia, yang bertekad untuk meningkatkan jejaring antara perguruan tinggi Indonesia dan Cina, serta mempererat terjalinnya kerja sama dalam bentuk program mobility, riset bersama, mutual recognition dan pertukaran informasi.
Pembukaan pameran pendidikan tinggi Cina ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Y. M. Liu Yandong didampingi Seskemenko PMK, Y. B. Satya Sananugraha. Hadir dalam acara ini Menteri Pendidikan Cina Yuan Guiren, Menteri Riset dan Teknologi Cina Wan Gang, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Agus Sartono dan Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bidang Akademik, Paulina Pannen.