Senin 27 Nov 2017 14:12 WIB

Ke Myanmar, Paus Francis Diharap Bawa Perdamaian

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Agus Yulianto
Paus Fransiskus dalam sebuah acara.
Foto: Reuters
Paus Fransiskus dalam sebuah acara.

REPUBLIKA.CO.ID, COXS BAZAAR -- Pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar berharap, kunjungan Paus Francis ke wilayah tersebut akan membantu membawa perdamaian. Banyak pengungsi yang melarikan diri dari militer Myanmar kini membanjiri kamp-kamp pengungsian di Bangladesh.

Paus Francis akan menginjakkan kakinya ke garis diplomatik yang sulit dalam kunjungannya ke Bangladesh dan Myanmar. Dia dijadwalkan akan tiba pada Senin (27/11) sore waktu setempat.

Seperti Mohammad Rafiq, salah satu pengungsi mengaku, sangat senang saat mendengar rencana kunjungan Paus Francis. Rofiq kini tinggal di kamp pengungsian Kutapalong yang padat di selatan Bangladesh. Pria berusia 20 tahun itu berharap, usaha Paus tersebut akan membantu mengembalikan hak bagi etnis Rohingya, termasuk hak kewarganegaraan di Myanmar.

Sementara itu masyarakat internasional telah mengutuk tindakan keras Myanmar terhadap Muslim minoritas Rohingya tersebut. Termasuk PBB yang sudah menyebut tindakan tersebut sebagai pembersihan etnis. Sedangkan gereja Katolik telah membantah sebutan itu dan membela pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi sebagai satu-satunya harapan bagi demokrasi di Myanmar.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement