Selasa 28 Nov 2017 09:50 WIB

Penutupan Bandara Bali Berlanjut, 150 Ribu Warga Dievakuasi

Rep: Adam Harvey, kantor berita/ Red: Budi Raharjo
Gunung Agung Meletus
Foto: ABC News
Gunung Agung Meletus

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyatakan sekitar 150 ribu penduduk di berbagai desa di kaki Gunung Agung akan dievakuasi seiring dengan meningkatnya letusan gunung berapi tersebut. Sementara itu Bandara Ngurah Rai akan tetap ditutup untuk 24 jam ke depan.

Gubernur Pastika mengatakan periode evakuasi untuk penduduk yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari gunung dapat berlangsung hingga sebulan. Badan penanggulangan bencana mengatakan evakuasi tersebut sejauh ini berlangsung tertib dan tanpa kepanikan.

Gunung Agung telah melemparkan debu putih dan abu-abu setinggi 3.000 meter ke atmosfer sejak akhir pekan. Lahar juga mulai tersembur keluar kawah, kadang terlihat sebagai cahaya kuning kemerahan di antara semburan debu. Ledakan gunung ini bisa terdengar sampai 12 kilometer jauhnya.

Video yang dikeluarkan badan penanggulangan bencana menunjukkan semburan lumpur vulkanik dan air yang dikenal sebagai lahar - bergerak menuruni lereng gunung berapi. Dijelaskan, lahar bisa meningkat karena musim hujan dan badan tersebut memperingatkan warga untuk menjauh dari sungai.

Sutopo Purwo Nugroho dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam konferensi pers di Jakarta menjelaskan zona bahaya meliputi 22 desa dan sekitar 90 ribu sampai 100 ribu penduduk.

Dia menambahkan sekitar 40 ribu orang telah dievakuasi namun penduduk lainnya tidak pergi karena merasa aman atau tidak ingin meninggalkan ternak mereka. "Pihak berwenang akan menyisir daerah itu untuk membujuk mereka," katanya. "Jika dibutuhkan, kami akan mengevakuasi mereka secara paksa."

Sekitar 25 ribu orang sudah tinggal di pos-pos evakuasi setelah terjadi peningkatan getaran dari gunung ini pada bulan September lalu. Lahar yang naik ke kawah "pasti akan meluap ke lereng," kata Sutopo.

Penerbangan kembali dibatalkan

Penumpang menumpuk di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Ketut Nataan/AP)

Bandara Ngurah Rai akan ditutup 24 jam lagi, setelah sepanjang hari Senin ditututup akibat debu vulkanik.

Pengelola bandara tersebut mengatakan akan menilai kembali situasi pada hari Rabu (29/11/2017) pagi.

Juru Bicara Bandara Arie Ahsanurrohim mengatakan 445 penerbangan dibatalkan pada hari Senin yang berdampak pada sekitar 59.000 calon penumpang.

Sebanyak 30 ribu calon penumpang lainnya tidak akan dapat berangkat akibat penutupan lanjutan hari ini. Penutupan bandara ini berdampak mengganggu penerbangan di seluruh Indonesia dan kawasan.

Bali merupakan salah satu hub penerbangan di Indonesia dengan banyaknya rute yang transit di sana untuk tujuan domestik maupun internasional. Pesawat yang akan terbang ke rute lain pada hari Senin terjebak di landasan di Bali.

Peneliti Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan dia menunggu dua jam di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta untuk penerbangan domestik yang tertunda. Dia mengatakan, penundaan penerbangan lainnya telah diumumkan di terminal, yang melayani maskapai penerbangan Garuda, dan ruang keberangkatan dipenuhi calon penumpang yang menunggu.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengatakan 100 bus telah dikirim ke bandara Bali dan ke terminal feri untuk membantu wisatawan yang terlantar akibat letusan gunung tersebut. Dijelaskan bahwa titik-titik penyeberangan feri utama telah diminta mempersiapkan lonjakan penumpang dan kendaraan.

Sekitar 500 penumpang dari Bali sejauh ini telah dialihakn ke sejumlah bandara di Pulau Jawa, namun sebagian besar tinggal di Bali dan berharap bandara tersebut akan beroperasi kembali. Kementerian Pariwisata Indonesia menyatakan para anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia akan menyediakan akomodasi gratis bagi mereka yang terkena dampak penutupan bandara Bali.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/penutupan-bandara-bali-berlanjut/9200472
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement