REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Jepang telah mendeteksi sinyal radio yang mengindikasikan Korea Utara (Korut) sedang bersiap untuk kembali melakukan peluncuran rudal balistik. Meski demikian, satelit tidak menunjukkan adanya aktivitas baru di negara itu.

"Hal ini tidak cukup untuk menentukan (jika peluncuran akan segera terjadi)," kata sebuah sumber dari pemerintah Jepang seperti dikutip reuters.

Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan pada Senin (27/11) malam, setelah menangkap sinyal radio itu, pemerintah menyatakan peluncuran bisa dilakukan dalam beberapa hari. Laporan tersebut juga mengatakan sinyal itu mungkin berkaitan dengan pelatihan militer di musim dingin oleh militer Korut.

Sementara kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, yang mengutip sumber pemerintah Korsel, juga melaporkan pejabat intelijen Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang baru-baru ini telah mendeteksi tanda-tanda kemungkinan peluncuran rudal tersebut. Mereka segera bersiaga tinggi untuk mengantisipasi peluncuran.

Juru bicara Pentagon Kolonel Robert Manning mengatakan kepada wartawan, AS akan terus mengawasi Korut dengan sangat teliti. "Aliansi Republik Korea dan AS tetap kuat dan mampu melawan provokasi atau serangan Korut," kata dia.

Pejabat intelijen AS lainnya mengungkapkan, Korut pernah mengirimkan tanda-tanda palsu persiapan uji coba rudal dan nuklir, yang menyesatkan dengan sengaja. Hal itu dilakukan untuk menguji intelijen AS dan sekutu dalam menghadapi aktivitasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika