Rabu 29 Nov 2017 10:52 WIB

Korut Kembali Berulah, Korsel dan AS Berang

Rep: dea alvi soraya/ Red: Budi Raharjo
Uji coba peluncuran rudal jarak jauh milik Korut.
Foto: AP
Uji coba peluncuran rudal jarak jauh milik Korut.

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Setelah melakukan pengujian selama 75 hari, Korea Utara akhirnya menembakkan rudal Intercontinental Balistic Missile (ICBM). Menurut pejabat dari pemerintahan Korea Selatan dan Amerika Serikat, Rudal yang ditembakkan Korea Utara mampu menempuh jarak tembakan 960 kilometer dan meluncur selama 53 menit sebelum mendarat di perairan dengan kedalaman 370 kilometer di laut pantai Jepang.

Rudal yang diluncurkan ini mampu mencapai ketinggian 4.500 kilometer (ketinggian maksimum), dan lebih tinggi dari peluncuran rudal sebelumnya pada 15 September lalu. Hal ini membuktikan bahwa Korea Utara (Korut) telah mencapai perkembangan yang cukup baik dalam pembuatan senjata pemusnah massal yang mampu mencapai daratan Amerika.

Sebagai tanggapan, Presiden Korea Selatan Moon Jae In berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap Korea Utara yang mungkin akan meluncurkan rudal susulan. Pada pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional yang diadakan beberapa jam setelah peluncuran, Moon mengutuk keras tindakan Korea Utara yang provokatif. "Saya sangat mengutuk Korea Utara karena melakukan provokasi sembarangan semacam itu," kata Moon seperti ditulis koreatimes.co.kr.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya akan melakukan penjagaan untuk menghindari terjadinya tindakan profokatif lainnya dari Korea Utara. Dia juga mengatakan bahwa kejadian ini akan segara ditangani untuk menghindari keungkinan terburuk lainnya. "Kita kan menjaganya, ini adalah situasi yang akan kita tangani," kata Trump.

Moon Jae In dan Donald Trump sepakat untuk mempertahankan tekanan dan sanksi maksimal terhadap Korea Utara yang mengancam dengan melakukan provokasi rudal yang diluncurkan Rabu (29/11) pagi tadi, meski telah diberikan peringatan berulang kali dari Dewan Keamanan PBB. Juru bicara kepresidenan Korea Selatan (Cheong Wa Dae) Park Soo Hyun mengatakan, Moon dan Trump juga menemukan ancaman serius dari provokasi yang dilakukan Korea Utara dengan rudalnya, yang ternyata bukan hanya mengarah kepada Amerika Serikan dan Korea Selatan, tapi juga seluruh dunia.

Menurut Park, Moon telah menginstruksikan Angkatan Darat, Laut, dan Udara Korea Selatan untuk melakukan latihan gabungan beberapa saat setelah Korea Utara meluncurkan rudalnya pagi tadi. Trump dan Moon, kata Park juga telah sepakat untuk mengadakan diskusi lanjutan terkait cara mengatasi tindakan provokatif Korea Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement