REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Ivanka Trump memimpin delegasi AS dalam KTT Kewirausahaan Global tahunan di Hyderabad, India, pada Selasa (28/11). Kota Hyderabad mempersiapkan kunjungan Ivanka dengan memperbaiki jalan dan melarang pengemis serta gelandangan dari jalanan.
"Saya bangga mengatakan untuk pertama kalinya, ada lebih dari dari 1.500 pengusaha perempuan yang terpilih menghadiri KTT ini. Hanya ketika wanita diberdayakan untuk berkembanglah, keluarga, ekonomi, dan masyarakat kita akan mencapai potensi maksimal mereka," kata dia, dikutip Time.
"Pemerintahan kami memajukan kebijakan yang memungkinkan perempuan mengejar karier dan perawatan untuk keluarga mereka, kebijakan yang memperbaiki pengembangan ketenagakerjaan dan pelatihan keterampilan, dan kebijakan yang mengangkat hambatan pemerintah sehingga orang Amerika dapat mengubah impian mereka menjadi warisan yang luar biasa," papar Ivanka dalam pidatonya.
Ia menyampaikan pidato yang banyak memuji wirausahawan wanita, dalam acara yang mengusung tema 'Wanita yang Utama, Kemakmuran untuk Semua' itu. Namun Ivanka, yang mundur dari manajemen bisnis busananya setelah menjadi asisten presiden, justru mendapatkan kritik tajam
Perusahaan busananya yang mengandalkan manufaktur luar negeri di negara-negara termasuk India, Vietnam, Bangladesh, dan Cina, sebagian besar pekerja pabriknya adalah perempuan. Mereka sering mendapatkan kondisi kerja yang buruk dan gaji yang rendah.
Bulan ini, 23 kelompok hak pekerja meminta Ivanka untuk merilis informasi tentang pabrik yang memproduksi bisnis pakaiannya. Mereka juga meminta Ivanka meningkatkan standar pekerja di AS dan di seluruh dunia, terutama yang membuat pakaian atas merek busananya.