Kamis 30 Nov 2017 09:28 WIB

Yordania Tolak Perbaiki Hubungan dengan Israel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Perbatasan Israel dan Yordania
Foto: skyscrapercity.com
Perbatasan Israel dan Yordania

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania telah menolak upaya Israel untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Israel akan mengganti duta besarnya dan berjanji akan membayar kompensasi atas pembunuhan dua warga Yordania di Kedutaan Besar Israel di Amman pada Juli lalu.

Pada Rabu (29/11), media Israel melaporkan Israel telah sepakat untuk mengganti Duta Besar mereka di Amman, Einat Schlein. Schlein telah meninggalkan Yordania dengan terburu-buru pada Juli setelah petugas keamanan Israel membunuh orang-orang Yordania tersebut.

"Yordania mengajukan dua tuntutan: petugas keamanan tersebut benar-benar diinterogasi dan diadili, dan Schlein tidak kembali lagi ke sini," ujar seorang anggota parlemen Yordania, Nabil Gheishan, kepada Arab News.

Gheishan berasal dari Kota Madaba, kota yang sama dengan Bashar Hamarneh, seorang dokter tua yang terbunuh di kedutaan. Gheishan mengatakan keluarga Hamarneh tidak tertarik dengan kompensasi dari Israel. "Kompensasi harus dibayar setelah persidangan, bukan jika kasus itu masuk ke pengadilan," jelas Gheishan.

Aroub Souboh, seorang presenter TV dan selebriti media sosial terkemuka Yordania, mengatakan untuk memperbaiki hubungan dengan Yordania membutuhkan lebih dari sekedar pergantian duta besar.

"Selain pengadilan yang tepat terhadap si pembunuh, ada dua warga Yordania lainnya yang telah dibunuh oleh tentara Israel. Itu juga harus dipecahkan," kata Souboh kepada Arab News.

Ia mengacu pada penembakan hakim Raed Zeiter di Jembatan King Hussein pada 2014 dan turis Said Hayel Al-Amr di luar Gerbang Damaskus di Damaskus pada 2016.

Mohammad Ersan, pembawa acara bincang-bincang populer di Radio Al-Balad di Amman, juga mengemukakan pendapatnya. "Pergantian duta besar adalah upaya untuk menutupi kasus ini dan membiarkan Yordania melupakan tuntutan dalam pembunuhan tersebut. Ini tidak akan sesuai dengan keinginan masyarakat Yordania, yang telah menunjukkan solidaritas terhadap posisi pemerintah," jelasnya.

Ersan percaya, solusi terbaik adalah Israel menyetujui permintaan rakyat Yordania untuk menahan dan mengadili para pembunuh. "Keputusan ini akan diterima dengan baik, dan dapat membantu Yordania menyelesaikan perselisihannya dengan Israel dengan solusi penyelamatan yang jauh lebih baik," katanya.

Sementara hubungan Yordania dengan Israel semakin memburuk, Amman justru telah semakin mempererat hubungan kerja samanya dengan Otoritas Palestina. Amman mengadakan pertemuan tingkat tinggi Komite Palestina Yordania pada Oktober lalu setelah sebelumnya absen selama tiga tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement