Jumat 01 Dec 2017 16:07 WIB

13 Orang Tewas Ditembak di Satu Kampus Pakistan

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Israr Itah
Tentara pemerintah Pakistan berjaga di Agriculture Training Institutes Peshawar setelah terjadi penembakan, Jumat (1/12).
Foto: EPA-EFE/ARSHAD ARBAB.
Tentara pemerintah Pakistan berjaga di Agriculture Training Institutes Peshawar setelah terjadi penembakan, Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebanyak 13 orang tewas tertembus timah panas di Agriculture Training Institutes Peshawar, di kawasan utara Pakistan. Inspektur Jendral Kepolisian Salahuddin Mehsud mengatakan, puluhan korban itu tewas ditembak militan Tehreek-e-Taliban.

Seperti diwartakan Aljazeera, Jumat (1/12), penembakan yang terjadi di areal kampus itu juga melukai 15 orang lainnya. Mereka diserang oleh empat orang pelaku yang kemudian berhasil dilumpuhkan pihak berwenang.

Salahuddin mengatakan, kelompok ekstremis itu tidak secara khusus menargetkan untuk menyerang kampus. Namun, dia mengatakan, kelompok tersebut mengincar salah satu rumah persembunyian milik badan intelejen Pakistan (ISI) di dalam kawasan tersebut. 

Salahuddin mengatakan, ketiga pelaku masuk ke kawasan kampus menggunakan bajaj. Dengan menggunakan penutup wajah, dia melanjutkan, ketiga pelaku lantas melepaskan tembakan pada sebuah bangunan di kampus.

"Beberapa orang lainnya yang berusaha menyelamatkan diri dengan loncat keluar gedung mengalami patah tulang," kata Salahuddin Mehsud.

Mehsud mengatakan, beruntung kondisi kampus saat ini tidak terlalu ramai menyusul hari libur peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dia melanjutkan, korban luka mungkin lebih banyak jika pelaku beraksi pada hari normal. Dalam konsisi tersebut, kampus biasanya dipenuhi oleh sekitar 400 mahsiswa.

Sementara, butuh waktu sekitar dua jam bagi pihak berwenang untuk mengamankan lokasi kejadian. Kepolisan tengah memblokir seluruh akses menuju universitas tersebut. Penutupan jalan itu dilakukan untuk memudahkan otoritas setempat membersihkan lokasi kejadian perkara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement