REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama 'menyindir' penggantinya, Donald Trump, tanpa sama sekali menyebutkan nama. Pria 56 tahun itu melakukannya saat melakukan kunjungan ke New Delhi, India, Jumat (1/12).
Dalam kesempatan tersebut, Obama berjumpa dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Sindiran Obama muncul tatkala ia terlibat dalam diskusi forum kepemimpinan dan ditanya komentarnya mengenai media sosial.
"Sangat tidak baik mengunggah cuitan dari tempat tidur. Jangan begitu saja menyampaikan hal pertama yang muncul di pikiranmu," kata Obama, dan sangat kebetulan bahwa Trump punya kebiasaan 'berkicau' di pagi hari.
Ia menyampaikan bahwa sang istri, Michelle, berpidato tentang hal sama di Toronto, Kanada, belum lama ini. Obama berujar, Michelle sekadar mengingatkan hal umum yang semestinya dimiliki pengguna media sosial, yaitu filter diri.
Ayah dua anak itu mengingatkan pentingnya sedikit menyunting pendapat yang akan dipublikasikan. Dengan kata lain, kata dia, berpikirlah sebelum bicara dan berpikirlah sebelum menuliskan cicitan Twitter apapun.
Obama mengundang tawa audiens ketika mengatakan dirinya punya 100 juta pengikut di Twitter, "Lebih banyak dari seseorang lain yang menggunakan media sosial lebih sering". Dalam angka yang lebih akurat, Obama memiliki 97 juta pengikut sementara Trump 44 juta pengikut.
Tak hanya lewat tema media sosial, Obama juga mencetuskan sindirannya menggunakan isu perubahan iklim dan intoleransi. Warga AS memang sempat dikejutkan pernyataan Trump yang mennganggap perubahan iklim adalah hoaks buatan Cina.
"Saya bisa berdebat panjang lebar dengan seseorang tentang perubahan iklim dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasinya, tetapi jika Anda menyebut perubahan iklim adalah hoaks, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa," ucap Obama, dikutip dari laman Washington Post.