Sabtu 02 Dec 2017 10:26 WIB

Militan Serang Gedung Penelitian Pertanian di Pakistan

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Pelaku teror (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pelaku teror (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PESHAWAR -- Kelompok militan menyerbu sebuah kompleks penelitian pertanian pemerintah provinsi di Pakistan bagian barat laut pada Jumat (1/12) waktu setempat. Serangan itu menewaskan 12 orang termasuk pelajar dan melukai sekitar 35 orang.

Menurut beberapa pejabat polisi dan penyelamatan, polisi dan tentara membunuh tiga penyerang saat baku tembak berlangsung dan membersihkan kompleks di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhutunkhwa tersebut. Sementara kelompok militan utama di Pakistan, Taliban, mengaku bertanggung jawab dan mengatakan bahwa lokasi yang mereka serang merupakan sebuah kantor intelijen rahasia.

Namun klaim tersebut dibantah oleh pejabat kepolisian yang menurutnya direktorat pertanian tidak menangani kantor intelijen. Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya kelompok militan sudah pernah menyerang institusi pendidikan.

Juru bicara militer Mayjen Asif Ghafoor mengatakan bahwa dengan Tehrik-e-Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, membuktikan bahwa rencana tersebut direncanakan di Afghanistan, di mana kelompok tersebut berada. Dia mengatakan bahwa penyerang selalu berhubungan dengan operasi mereka di negara tetangga tersebut.

Kepala polisi provinsi Khyber Pakhtunkhwa Salahudin Mahsud mengatakan penyerang melepaskan tembakan ke gerbang utama kompleks departemen pertanian provinsi, yang awalnya melukai dua penjaga dan dua pelajar. Menurut dia tiga penyerang menggunakan burqa mencapai gerbang dengan angkong lalu melepaskan tembakan untuk membersihkan jalan mereka ke gedung tersebut. Tembakan senapan mereka membuat 12 orang tewas dan puluhan lainnya cedera.

Dari 12 orang yang tewas tersebut, enam di antaranya adalah pelajar dan satu orang penjaga. Sedangkan enam korban tewas lainnya masih diidentifikasi petugas. Sebelum penyerang bisa mencapai gedung lain, Mahsud mengatakan, pasukan keamanan berhasil mengevakuasi warga dengan menggunakan kendaraan berlapis baja.

"Polisi dan tentara terlibat dalam bakutembak yang cepat dan terkoordinasi dengan baik dan upaya evakuasi menyelamatkan banyak nyawa, jika tidak, korban tewas bisa saja lebih banyak dari ini," katanya.

Rekaman dari siaran di televisi menunjukkan lubang peluru di dinding bangunan, noda darah dan pecahan kaca yang bertebaran di lantai. Serangan tersebut merupakan yang utama ketiga di institusi pendidikan di negara bagian barat laut tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2014, militan menyerang sebuah sekolah yang dikelola tentara di Peshawar yang menewaskan lebih dari 150 orang, yang kebanyakan adalah anak-anak sekolah. Kemudian di kota Charsadda yang berdekatan dengan lokasi sebelumnya, militan menyerang Universitas Bacha Khan pada 2016 dan menewaskan 20 pelajar.

Pada saat kejadian hanya ada sedikit pelajar yang ada dalam kompleks tersebut. Karena hari itu adalah hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Dan pada hari itu pula bangunan-bangunan dihiasi dan acara-acara perayaan Maulid Nabi dilakukan di seluruh kota. Perayaan tersebut juga ditandai dengan pembagian permen dan susu di jalan-jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement