Senin 04 Dec 2017 03:21 WIB

Trump Berpotensi Halang-halangi Penyelidikan FBI

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).
Foto: EPA
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Dianne Feinstein menilai Presiden AS, Donald Trump berpotensi terlibat dalam menghalang-halangi penyelidikan FBI, setelah Trump membuat komentar di twitter soal pemecatan mantan penasihat keamanananya Michael Flynn. Hal ini disampaikan Senator dari partai Demokrat yang juga Anggota Teratas Demokrat di Komite Kehakiman Senat, Ahad (3/12).

"Komite Kehakiman melakukan investigasi, dan ini melibatkannya dalam obstruction of justice (menghalang-halangi proses hukum), dan saya pikir apa yang mulai kita lihat adalah menyusun kasus penyingkapan keadilan," kata Senator Dianne dilansir dari Huffington Post.

Sebelumnya penasihat keamanan Nasional Trump Michael Flynn dipecat karena mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI, pada Jumat (1/12), tentang kontaknya dengan pemerintah Rusia. Kecurigaan publik Amerika soal keterlibatan Russia dalam pemilu presiden AS sangat tinggi, hingga Trump terpilih jadi presiden.

Namun atas pengakuan mantan stafnya tersebut, Trump lantas memecatnya dengan mentweet dia memecat Flynn karena pernyataan salah itu. Tetapi menurut Senator Dianne jika Trump tahu Flynn telah berbohong, maka Trump dinilai berupaya menutup penyelidikan FBI atas Flynn dan itu bisa menjadikannya pihak yang menghalang-halangi hukum atau proses pengadilan.

Hal yang sama disampaikan Senator Demokrat Mark Warner. Ia menilai Trump tidak bertindak lebih cepat jika dia tahu Flynn telah berbohong kepada FBI. "Nah, kalau dia tahu itu, kenapa dia tidak bertindak lebih awal. Ini menimbulkan serangkaian pertanyaan tambahan, "kata Warner kepada CNN.

"Presiden nampaknya seperti terobsesi dengan penyelidikan FBI ini," kata Warner, "Ia selalu mengatakan tidak ada apa-apa di sana," ujarnya melanjutkan.

Namun belakangan publik AS melihat semakin banyak bukti tentang keterlibatan terus-menerus pihak Rusia. Termasuk beberapa hal dalam kampanye Trump dan kehidupan pribadi Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement