Senin 04 Dec 2017 10:06 WIB

Lebih Murah ke Bali Dibanding ke Pedalaman Australia Barat

Laporan menunjukan pariwisata regional sepi karena orang-orang lebih memilih berwisata ke luar negeri karena lebih murah.
Foto: ABC
Laporan menunjukan pariwisata regional sepi karena orang-orang lebih memilih berwisata ke luar negeri karena lebih murah.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Bali, Singapura dan Thailand adalah tujuan wisata yang lebih menarik daripada daerah-daerah regional di Australia Barat (WA). Hal itu disebabkan harga tiket pesawat yang tidak masuk akal yang berdampak buruk terhadap kehidupan penduduk pedalaman. Demikian temuan dari komite parlemen di negara bagian tersebut.

Penyelidikan mengenai harga tiket pesawat di Australia Barat ini menghasilkan lebih banyak masukan dibandingkan penyelidikan legislatif lainnya. Penyelidikan ini meneliti mengapa tiket pesawat regional begitu mahal dan apa yang dapat dilakukan perusahaan penerbangan dan pemerintah Australia Barat.

Ketua komite, Jessica Shaw, mengatakan mahalnya harga pesawat terbang sering menjadi alasan utama penduduk meninggalkan kawasan regional.

"Warga menceritakan bagaimana mereka tidak dapat menghadiri pertemuan penting, mengunjungi kerabat yang sakit, menghadiri acara penting keluarga atau - secara tragis - mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada orang terkasih," katanya.

"Mereka mengatakan bahwa keluarga mereka berbasis di Perth tidak dapat mengunjungi mereka (dan sebaliknya). Mereka tidak dapat mengunjungi anak-anak mereka di asrama atau secara teratur membawa mereka pulang. Anak-anak mereka yang dewasa tidak dapat pulang dari universitas. Mereka tidak mampu untuk bepergian ketika musim liburan," katanya.

"Semua faktor ini bisa menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian," tambah Shaw.

Dampak signifikan

Laporan tersebut juga menemukan mahalnya tiket pesawat berpengaruh signifikan terhadap bisnis lokal, termasuk biaya perekrutan dan pelatihan, daya tarik dan retensi bagi staf, pengembangan profesional dan bisnis.

Bandara Newman
Laporan menunjukan tingginya harga tiket telah berdampak signifikan pada usaha lokal.

Supplied: East Pilbara Shire

"Komite menerima banyak bukti yang menunjukkan bahwa tarif pada rute yang tidak diatur besarannya tidak masuk akal," kata Shaw.

Sektor pariwisata juga menderita, karena orang lebih cenderung memilih tarif  penerbangan murah ke Asia Tenggara daripada ke kawasan-kawasan regional Australia Barat sebagai destinasi liburan.

"Penerbangan pulang-pergi dari sejumlah lokasi di luar negeri dari kota-kota regional bisa jauh lebih murah daripada penerbangan pulang-pergi di dalam negara bagian," demikian temuan laporan tersebut.

Pihak maskapai enggan memberikan informasi harga terperinci kepada komite, yang menghambat penyelidikannya, meskipun mendapat banyak masukan dari masyarakat yang mengklaim harga yang mencekik, terutama untuk harga tiket yang mendekati tanggal keberangkatan.

"Sementara maskapai yang beroperasi dengan rute yang tidak diatur menyatakan bahwa tarif regional mereka sekarang lebih rendah dari sebelum booming pertambangan, namun bukti langsung tidak disediakan," kata laporan tersebut.

"Qantas, khususnya, menolak untuk memberi informasi dalam persidangan komite ini mengenai penetapan harga, mengklaim 'kerahasiaan komersial', walaupun ada tawaran dari panitia untuk menerima informasi tersebut secara rahasia."

Tekanan emosional

Banyak masukan yang diterima komite menceritakan kesusahan yang disebabkan oleh mahalnya biaya penerbangan pada menit-menit terakhir untuk menanggapi keadaan darurat di dalam keluarga.

"Jika orang harus melakukan perjalanan ke Perth dengan pemberitahuan yang mendadak untuk keadaan darurat (seperti pemakaman keluarga), biaya yang tinggi untuk tiket pesawat menambahkan tekanan emosional dan tekanan yang besar pada situasi mereka yang sudah sulit," kata salah satu masukan.

Yang lain mengatakan bahwa "maskapai penerbangan memangsa kelompok BBS- Kalangan pebisnis, orang-orang yang berduka dan orang sakit, mereka-mereka yang harus segera terbang dalam waktu singkat".

Komite menemukan bahwa biaya penumpang per kilometer untuk sejumlah rute penerbangan di Australia Barat (WA) mencapai 80 persen lebih tinggi daripada rute-rute  antar negara bagian lain di Australia, perbedaan yang dikatakan Qantas disebabkan oleh berkurangnya jumlah penumpang di Australia Barat (WA).

Warga dari Kununurra, Joanne Pavlinovich mengatakan bahwa biaya pesawat yang mahal membuat dia cenderung tidak bepergian ke mana pun yang tidak masuk dalam radius jarak mengemudi.

"Saya mendapati diri saya terisolasi dari teman dan keluarga di Perth, tidak dapat menghadiri acara khusus termasuk ulang tahun dan pernikahan," tulisnya.

"Kimberley kehilangan begitu banyak profesional, anggota masyarakat dan sukarelawan berkualitas tinggi hanya karena memerlukan biaya yang lebih mahal untuk tinggal di wilayah ini."

Perlu lebih banyak subsidi

Laporan tersebut juga menemukan luas wilayah dari negara bagian Australia Barat juga membuat transportasi udara menjadi kebutuhan sebagian besar warga yang tinggal di luar Kota Perth.

"Bagi masyarakat regional, dengan sedikit kesempatan untuk memilih mode perjalanan alternatif ke tempat tujuan yang jauh seperti Perth, layanan penerbangan dipandang sebagai angkutan umum yang penting, serupa dengan akses penduduk Perth pada bus dan kereta api," katanya.

Laporan ini merekomendasikan tinjauan langsung terhadap strategi penerbangan di Australia Barat, termasuk pemeriksaan apakah perlu ada lebih banyak rute yang harus disubsidi dan diatur, terutama rute Kununurra ke Perth, di mana tiket pesawat pulang-pergi sering menghabiskan biaya lebih dari $ 1.000.

Saat ini, tujuh rute telah diatur dan memiliki satu operator, termasuk Albany, Esperance, Kalbarri, Exmouth dan Carnarvon.

Didapati bahwa penerbangan sering kali berubah pada siang dan malam, namun rute yang diatur pada rute tersebut kurang mengalami volatilitas.

Laporan tersebut juga menyarankan kemungkinan alat perbandingan tiket pesawat regional yang dikelola pemerintah, mirip dengan FuelWatch, untuk membantu penumpang menemukan tarif termurah.

Namun, CEO City of Kalgoorlie-Boulder John Walker mengatakan bahwa pengaturan ulang rute penerbangan bukanlah solusi jangka panjang, walaupun panitia melaporkan kepuasan yang relatif tinggi pada masyarakat yang diatur seperti Albany dan Esperance.

"Saya bukan pendukung dari opsi pengaturan ini, dan menurut saya masyarakat pada umumnya juga tidak akan menduku," kata Lisa  Walker.

"Mudah bagi kita untuk mengatakan, di Kalgoorlie, kita seharusnya mengatur tarif sehingga lebih murah untuk sampai ke Perth, tapi lalu apa yang terjadi bila Anda ingin pergi ke tempat yang lebih jauh dari itu?

"Kami memiliki deregulasi untuk pergi ke luar negeri, misalnya, dan ada banyak keuntungan bagi konsumen."

Tapi John Walker mengatakan diperlukan pengawasan yang lebih ketat, dengan alasan Pemerintah harus fokus pada memaksakan transparansi harga dari maskapai besar.

Terlalu mahal

Penduduk yang sudah tingga di kawasan Broome sepanjang hidupnya, Jacqueline Dixon harus terbang ke Perth beberapa kali dalam setahun untuk mendapatkan perawatan medis bagi cucunya, yang dalam perawatannya, tapi tidak mampu membayar tiket pesawat yang tidak disubsidi melalui Skema Perjalanan Bantuan Pasien.

"Kami senang bisa pergi kesana (ke Perth) tapi biaya pesawat terbangnya terlalu mahal," katanya.

"(Saya merasa) sedih, mereka perlu menurunkan harga tiket pesawat terbang itu agar kita bisa pergi ke Perth untuk berlibur atau menghadiri pemakaman ... beberapa keluarga tidak dapat melakukannya karena pertimbangan harga tiket pesawat."

Manajer Bar Runway di Broome, Tex Kitchen mengatakan bahwa para pelanggannya sering mengeluhkan biaya penerbangan, dan ekonomi lokal akan meningkat secara signifikan dengan tarif yang lebih murah.

"Jika bandara tidak bisa menurunkan harganya sendiri, departemen pemerintah harus bertindak," katanya.

"Jika mereka tidak bisa membenarkan mengapa mereka harus mengenakan harga tersebut, maka Pemerintah harus memberikan  subsidi."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/harga-tiket-penerbangan-regional-di-australia-sangat-mahal/9215074
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement