Selasa 05 Dec 2017 07:17 WIB

Mesir Tegaskan Komitmen Penyelesaian Konflik Yaman

Ali Abdullah Saleh
Foto: ibtimes.com
Ali Abdullah Saleh

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir prihatin dengan perkembangan terkini di Yaman, setelah mantan presiden Ali Abdullah Saleh dibunuh oleh petempur Syiah Al-Houthi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid kembali menyampaikan pendirian Mesir yang menyerukan diberikannya komitmen pada penyelesaian politik bagi krisis Yaman termasuk dialog nasional dan gagasan Teluk.

Saleh, kerabatnya dan pembantu seniornya tewas tiga hari setelah bentrokan pertama kali meletus pada Sabtu (2/12) antara pengikut setianya dan petempur Al-Houthi di Ibu Kota Yaman, Sana'a.

Partai Saleh, sebagaimana dilaporkan Xinhua, mengatakan di dalam satu pernyataan perang melawan Gerakan Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, akan berlanjut sampai Sana'a direbut kembali.

Banyak pengamat mengatakan kematian Saleh dapat meningkatkan perang perwalian sektarian yang berkecamuk antara Arab Saudi, yang pro-Sunni, dan Iran yang pro-Syiah.

Ahram Online melaporkanPresiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi membahas perkembangan regional dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin selama percakapan telepon pada Senin (4/12). Kedua pemimpin tersebut juga membahas perkembangan terkini di Suriah dan Libya, serta cara mencapai penyelesaian politik di masing-masing negara itu.

"Mereka tak ketinggalan membahas masalah Palestina, dan Putin menyampaikan penghargaannya atas upaya Mesir guna mewujudkan perujukan antar-faksi Palestina," katanya.

Selama perbincangan tersebut, Putin juga menyampaikan belasungkawanya kepada timpalannya dari Mesir sehubungan dengan serangan teror yang menewaskan ratusan orang Mesir yang sedang beribadah di Masjid Ar-Rawda di Sinai Utara pada 24 November.

Putin menyatakan negaranya mendukung upaya Mesir dalam perang melawan teror. Kedua pemimpin itu juga membahas hubungan bilateral berkaitan dengan sektor militer, komersial dan transportasi, serta kerja sama mereka dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Ed-Dabaa di Gubernuran Matrouh, Mesir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement