REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Israel kembali menembakan rudal ke sebuah fasilitas militer Suriah di dekat Damaskus pada Senin (4/12) malam. Serangan yang menargetkan Pusat Penelitian dan Informasi Jamraya itu merupakan serangan kedua yang dilakukan Israel terhadap Suriah dalam sepekan terakhir.
Saluran berita Lebanon Al-Mayadeen melaporkan, pasukan Suriah memberi tanggapan dengan menembakkan rudal antipesawat ke jet Israel. Sistem pertahanan udara Suriah dilaporkan juga telah berhasil mencegat tiga rudal Israel.
"Serangan tersebut dimulai saat rudal diluncurkan dari pesawat tempur Israel. Ledakan disertai kilatan yang diyakini telah membuat sistem pertahanan udara rezim Suriah meluncurkan rudal anti-pesawat untuk mencegat rudal Israel dan mencegahnya mencapai sasaran mereka," ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip Aljazirah.
Warga yang tinggal di dekat Pusat Penelitian dan Informasi Jamraya, yang terletak 5 km dari barat laut Damaskus, mengatakan mereka telah mendengar ledakan keras. Hingga saat ini belum ada komentar dari Israel, yang jarang mengkonfirmasikan serangan yang mereka lakukan di Suriah.
Dalam serangan serupa pada Sabtu (2/12), Israel dilaporkan telah menyerang fasilitas militer lainnya di dekat Damaskus..Televisi Pemerintah Suriah melaporkan, sistem pertahanan udara Suriah berhasil menggagalkan serangan dengan menembak jatuh dua rudal Israel.
Seorang sumber mengatakan kepada Aljazirah, serangan Israel ditujukan ke lokasi militer pemerintah dan lokasi gerakan Hizbullah Lebanon. Suara ledakan besar yang disebabkan oleh serangan tersebut dapat terdengar di Damaskus dan sekitarnya.
Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon bersekutu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil Suriah. Israel mengatakan Iran berusaha untuk membuka front baru guna melawan Israel di perbatasan Suriah-Israel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
