Selasa 05 Dec 2017 18:37 WIB

Kuliner dan Kerajinan Tangan Indonesia Hadir di Pakistan

Kuliner dan kerajinan tangan indonesia hadir di PFOWA Annual Charity Bazaar 2017 Pakistan.
Foto: dok. KBRI Islamabad
Kuliner dan kerajinan tangan indonesia hadir di PFOWA Annual Charity Bazaar 2017 Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID,  ISLAMABAD -- Dua stan Indonesia yang dikelola Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Islamabad pada bazar amal tahunan Pakistan Foreign Office Woman’s Association (PFOWA), kembali diburu pengunjung sejak pagi.

Batik dan kerajinan tangan dengan motif batik seperti ukiran kayu, kipas, tas, topi, sarung bantal, menjadi incaran para pembeli.

Stan makanan tidak kalah ramai pengunjung. Aroma sate ayam Madura dengan saus kacang yang lezat, menggoda para pecinta kuliner untuk mencicipinya. Tanpa ragu pengunjung asal Pakistan dan warga asing menghentikan langkah rela mengantre untuk seporsi nasi goreng atau semangkuk panas bakso.

Tak heran jika sate ayam dan nasi goreng masuk peringkat makanan terfavorit dunia sesuai voting CNN, karena kedua sajian itu pun segera ludes.

Duta Besar RI Iwan Suyudhie Amri yang mengikuti dari dekat kegiatan bazar mencatat diminatinya kuliner dan kerajinan khas Indonesia adalah bukti kekuatan soft diplomacy. “Dengan penyajian makanan yang menarik, penataan stand yang baik, maka stan bazar akan menjadi sarana promosi Indonesia yang sangat efektif”, sambungnya sebagai evaluasi.

PFOWA Annual Charity Bazaar 2017 merupakan bazar amal tahunan yang diselenggarakan oleh para diplomat wanita Pakistan.

Dana yang terkumpul dalam kegiatan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial, seperti membantu korban gempa bumi, korban aksi terorisme dan juga untuk beasiswa pendidikan bagi keluarga miskin.

Ibu Negara Begum Mehmooda Mamnoon Hussain yang membuka secara resmi Bazaar PFOWA 2017 mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk tangungjawab masyarakat terhadap sesama seraya melakukan diplomasi secara informal dan sekaligus meningkatkan harmoni dan persaudaraan antar bangsa. Sementara itu Sekretaris Kementerian Luar Negeri, Tehmina Janjua, mengatakan penyelenggaraan bazaar tahun ini adalah untuk memperingati ulang tahun ke 70 berdirinya PFOWA pada tahun 1947 oleh Shaista Ikramullah, diplomat wanita terkemuka Pakistan.

Bazaar amal PFOWA yang diadakan di halaman Kemlu Pakistan yang dihadiri oleh sekitar 10.000 orang merupakan sebuah ‘cultural hub’ dengan memamerkan aneka ragam kerajinan dan makanan khas yang disajikan komunitas diplomatik dari berbagai negara seperti Azerbaijan, Afrika Selatan, Bangladesh, China, Filipina, Indonesia, Malaysia, Mesir, Nepal, Iran, Jepang, Republik Kirgistan, Rusia, Kuba, Lebanon, Palestina, Portugal, Rumania, Saudi Arabia, Sri Lanka, Sudan, Thailand, Tajikistan, Tunisia, Turki, Uzbekistan dan Yaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement