REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK, THAILAND -- Banjir bandang telah merenggut 15 nyawa dan mempengaruhi lebih dari 900 ribu orang di berbagai provinsi di Thailand Selatan. Hal itu diumumkan Departemen Pengurangan dan Pencegahan Bencana pada Selasa (5/12).
Direktur Jenderal Departemen Chayapol Thitisak mengatakan, hujan pada musim penghujan yang berawal dari 25 November sampai 4 Desember telah menewaskan 15 orang dan mempengaruhi 96.126 orang di 10 provinsi di Thailand Selatan.
Ia mengatakan air banjir di Provinsi Krabi telah surut tapi 4.590 desa di sembilan provinsi lain masih tergenang air.
Menurut media lokal, sebagaimana dikutip Xinhua -- yang dipantau di Jakarta, Selasa (5/12) malam, sebagian desa telah terputus dari dunia luar sementara air banjir naik sampai setinggi tiga sampai empat meter.
Banyak masyarakat di daerah dataran rendah telah kebanjiran, dan banyak rumah nyaris tenggelam setelah satu tanggul sungai jebol pada Ahad. Banjir parah juga memaksa sekolah ditutup di 11 provinsi.