REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Terjadi bentrokan di Melbourne ketika pembicara kontroversial asal Inggris Milo Yiannopoulos menggelar kegiatan sebagai rangkaian tur Australia. Polisi bersenjata lengkap terpaksa turun tangan saat dua kubu demonstran bentrok di luar gedung Pavilion Melbourne di daerah Kensington pada sekitar pukul 18.00 petang, Senin (4/12).
Sedikitnya dua orang ditangkap, sementara polisi berjaga-jaga di luar tempat acara. Milo Yiannopoulos dalam kegiatan itu berbicara dalam tiga sesi. Polisi menggunakan semprotan berisi bahan pedas saat terjadinya bentrokan tersebut.
Salah seorang pemrotes terjatuh ke jalan dan tampak berdarah saat kejadian. Seorang polisi juga terkena lemparan batu sehingga mengalami luka ringan.
Kedua kubu demonstran baik dari kelompok kiri maupun kanan saling berteriak dan mengacungkan pamflet. Neil Erikson dari kelompok kanan garis keras bernama Patriot Blue mengatakan hadir dalam demonstrasi untuk membela apa yang dia sebut sebagai kebebasan berbicara.
"Kami pada dasarnya datang ke acara Milo dan kami diserang jadi kami harus membela diri," katanya.
Chris DiPasquale dari kelompok antirasisme dan fasisme mengatakan kelompoknya "ingin mengirimkan pesan positif". "Kami menentang rasialisme, kami menentang seksisme, transfobia, homofobia, segala sesuatu yang Milo bela karena kami menentangnya," katanya.
Tempat acara yang tiketnya terjual habis itu dirahasiakan hingga saat terakhir, karena mereka khawatir akan ada aksi demonstrasi. Komentator kelompok kanan ini telah menjalankan kariernya dengan cara menyerang ide feminisme, kaum yang ikut arus, serta menyerang Islam.
Sebuah buku yang ditulis Yiannopoulos batal diterbitkan setelah munculnya video yang menunjukkan orang ini tidak menyalahkan hubungan seksual antara anak laki-laki dengan pria dewasa. Pada Juli tahun lalu akun Twitternya dilarang secara permanen gara-gara menyebut aktris Ghostbusters Leslie Jones sebagai "si kulit hitam".
Tahun lalu juga, sejumlah universitas di AS membatalkan acara yang digelar komentator sayap kanan ini karena masalah keamanan. Para pemrotes melakukan aksi pembakaran dan memecahkan jendela saat dia hendak berbicara di salah satu universitas di Kalifornia awal tahun ini.
Tur Australianya dimulai di Adelaide pada Jumat pekan lalu dan dijadwalkan akan berakhir di Gold Coast pada Kamis pekan ini.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.