REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump meminta Arab Saudi mengizinkan aliran bantuan segera ke Yaman, Rabu (6/12). Menurutnya, kesabaran Washington sudah habis terhadap kebijakan blokade Saudi.
"Saya sudah secara langsung menyerukan pada pemerintahan Arab Saudi untuk mengizinkan aliran makanan, bahan bakar, air dan obat pada penduduk Yaman," kata Trump dalam pernyataan.
Menurutnya, bantuan tersebut harus segera mencapai pemiliknya atas nama kemanusiaan. Seperti dilansir di Reuters, sekitar delapan juta orang Yaman terjebak dalam wabah kolera dan difteri yang terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Saudi menerapkan blokade sejak saat itu untuk mencegah penularan. Pada Rabu, blokade tersebut tampak akan segera dihentikan.
Oxfam International memuji pernyataan Trump yang dinilai sangat signifikan dan penting. Senator Demokrat Chris Murphy menduga Saudi akan segera mengikuti ujaran Trump.
"Pernyataan satu paragraf Trump itu adalah tanda yang sangat jelas bahwa AS peduli dengan kebijakan luar negeri Saudi," katanya.
Saat ini, kepemimpinan Saudi terpecah pada langkah terbaru Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Norwegian Refugee Council (NRC) menyampaikan bantuan makanan dan bahan bakar telah tiba pelabuhan Hodeidah dan Saleef, Yaman. Ini merupakan bantuan pertama dan masih kurang dari yang seharusnya dibutuhkan.
Populasi Yaman yang terancam wabah mencapai 27 juta jiwa. NRC menyampaikan semuanya sangat mengandalkan impor dalam kebutuhan dasar.
Baca juga, Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.