REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Nicole Yarran baru berusia 32 tahun dan sedang mengandung anak ketiganya ketika pemindaian rutin mendapati adanya kanker usus yang telah menyebar ke bagian hatinya.
Ibu asal Kota Perth, Australia Barat ini meninggal karena penyakit kanker usus itu pada September lalu. Ibunya Kathy Narrier mengatakan tanda-tanda awal penyakit tersebut sudah dijumpai sebelum diagnosis akhir.
"Awal 2015, saat itulah saya mulai menyadari dia kehilangan banyak berat badan," kata Narrier pada program 7.30.
"Dia tidak punya energi, jika Anda mengenal Nicole, Anda tahu ada yang tidak beres."
Kathy Narrier mengatakan meskipun Nicole memiliki kecurigaan sendiri, seorang dokter mengatakan kepadanya bahwa dia "terlalu muda" untuk menderita kanker usus.
"Dia mengatakan kepada dokter tersebut mengenai gejala-gejala dari penyakit ini, bahwa dia telah mengalami pendarahan dari usus.
"Dokter itu terus mengatakan kepadanya kalau itu adalah sindrom iritasi usus besar dan terus memberikan obatnya untuk penyakit tersebut, tapi dokter itu tidak melakukan tes tinja, tidak ada kolonoskopi atau tidak melakukan apa-apa, mereka hanya mengatakan dia masih terlalu muda [untuk terkena kanker usus]."
Permintaan terakhir putrinya adalah membantu menyadarkan orang-orang muda mereka bisa terkena penyakit ini. "Jika Anda mengenal tubuh Anda dan Anda tahu ada yang tidak beres, jangan dengarkan kata-kata mereka. Terus meminta mereka untuk melakukan sesuatu," kata Narrier.
Jumlah penderita kanker usus berusia muda terus meningkat
Jumlah anak-anak muda yang terkena kanker usus telah meningkat, menurut ahli bedah kolorektal Dr Graham Newstead. "Kami mendapati orang-orang muda dengan kanker usus sedangkan di masa lalu, ketika saya masih menjadi mahasiswa kedokteran, itu adalah penyakit bagi orang-orang yang berusia di atas 50an, 60an, 70an dan 80an," katanya.
"Di AS, ada sekitar 14 persen orang dengan kanker usus yang berusia di bawah 50 tahun."
Sebuah penelitian di AS baru-baru ini memperkirakan tingkat kanker usus di kalangan orang dewasa berusia muda akan berlipat ganda pada 2030 kecuali ada sesuatu yang berubah.
Dan Dr Newstead percaya bahwa jumlah kasus penyakit ini di tingkat lokal akan segera menunjukkan peningkatan yang sama pada orang muda Australia. Sementara kanker usus masih jauh lebih umum terjadi pada usia di atas 50 tahun, penelitian menunjukkan bahwa kadangkala penyakit ini lebih agresif pada korban yang lebih muda.
Faktor penyebab
Tidak ada yang tahu pasti, tapi diet dan gaya hidup saat ini diyakini merupakan faktor yang berkontribusi terhadap munculnya kanker usus pada orang-orang muda. "Kecurigaan yang ada saat ini adalah adalah itu disebabkan oleh sifat dari makanan kita akhir-akhir ini - makanan yang kita makan, makanan olahan dan zat kimia tambahan," kata Dr Newstead.
"Tapi sampai kita tahu faktor penyebabnya secara ilmiah kita tidak ingin menjadi orang yang terkesan menakut-nakuti.”
Organisasi Kesehatan Dunia telah menghubungkan kanker usus dengan daging olahan, mereka memberi saran kepada masyarakat untuk mengubah dan memperbaiki pola konsumsi makanan mereka. Ahli gizi Julie Meek seorang duta untuk Kanker Usus Australia, mengatakan masalah dengan makanan olahan adalah pengawet nitrit yang ditambahkan pada bahan makanan itu.
"Nitrat, begitu masuk ke usus kita, sebenarnya bisa menyebabkan kerusakan pada sel dan itu kemudian bisa menyebabkan mutasi dan kanker," kata Meek.
Dia merekomendasikan makan lebih banyak sereal gandum, yang bisa melindungi diri dari kanker usus. Selain itu, meningkatkan konsumsi produk susu, termasuk susu dan meningkatkan kalsium, terbukti ampuh dalam melindungi diri dari penyakit ini.
"Menjaga berat badan Anda dalam kisaran yang sehat dan juga lebih banyak bergerak, berolahraga secara teratur, semuanya merupakan hal-hal positif yang bisa kita lakukan untuk mencegah kanker usus."
Skrining telah terbukti sangat berhasil dalam mengurangi tingkat kematian akibat kanker usus. Tetapi bahkan dengan skrining gratis yang ditawarkan pada usia di atas 50 tahun, hanya empat dari 10 orang Australia yang berpartisipasi.
Newstead mengatakan bahwa penting juga bagi setiap orang untuk menyadari sejarah keluarga mereka, dengan memperingatkan bahwa: "Tidak cukup baik untuk mengatakan bahwa Nenek meninggal karena sesuatu tapi kita tidak membicarakannya."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.