Jumat 08 Dec 2017 10:18 WIB

Google Maps Ikut Jadikan Yerusalem Ibu Kota Israel?

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Google Maps
Foto: YouTube
Google Maps

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Aplikasi peta milik Google, yakni Google Maps, telah menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Kamis (7/12). Belum ada keterangan resmi dari Google apakah perubahan ibu kota Israel ini dilakukan berdasarkan pengakuan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sehari sebelumnya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jika saat ini kita mengakses Google Maps dan melihat peta negara Israel di dalamnya, akan tampak Yerusalem menjadi ibu kotanya yang ditandai dengan simbol lingkaran. Tidak diketahui apakah Google Maps memang telah mengaturnya demikian atau sesudah pengakuan yang dilakukan oleh Trump.

Laman Anadolu Agency melaporkan, Google masih belum memberikan komentar atau keterangan resmi perihal perubahan ibu kota Israel di aplikasi perpetaannya. Namun hal ini telah menyulut protes dari sejumlah kalangan masyarakat dunia.

Yazan Al-Asad, seorang warga Kanada, telah memulai sebuah petisi di situs www.change.org untuk mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk protes kepada Google. "Hanya karena Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak berarti kita atau harus melakukannya," kata Al-Asad.

"Kita tidak bisa menyerah pada retorika palsu dan ofensif Trump. Saya terkejut ketika mengetahui hari ini bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel di Google. Mari kita beritahu Google bahwa kita menolak pengakuan semacam itu," ujar Al-Asad menambahkan.

Target petisi adalah menghimpun 1.500 tanda tangan. Saat ini, telah terdapat 1.100 orang yang menandatangani petisi tersebut. Petisi ini nantinya akan dikirimkan kepada Google.

Trump telah mengumumkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12). Dengan keputusannya tersebut, AS menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement