REPUBLIKA.CO.ID,TEPI BARAT -- Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mencatat, sepanjang 2017, Israel telah membongkar atau menggusur 400 rumah milik wargaPalestina. Penggusuran dilakukan dalam rangka memperluas permukiman Yahudi di Yerusalem.
Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, sejak 1 Januari hingga 4 Desember, Israel telah menghancurkan 412 rumah milik warga Palestina di wilayah yang diduduki, mencakup Yerusalem Timur. "Sekitar 630 orang Palestina telah mengungsi akibat pembongkaran tersebut," kata Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam laporannya, dikutip laman Middle East Monitor, Jumat (8/12).
Lebih dari separuhnya, yakni sekitar 369 orang Palestina, kehilangan tempat tinggalnya di Area C Tepi Barat, yakni area yang dikuasai sepenuhnya oleh otoritas Israel. Sementara lebih dari 200 warga Palestina lainnya tergusur dari permukimannya di Yerusalem Timur.
Dalam laporan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Israel pun tercatat menghancurkan 265 bangunan di Area C Tepi Barat dan 136 bangunan di Yerusalem Timur. Penghancuran bangunan ini kian masif setelah Israel merencanakan perluasan permukiman Yahudi di daerah-daerah Palestina yang diduduki.
Saat ini Israel tengah mempercepat pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pada awal Oktober, Israel telah mengumumkan akan mengebut proses pembangunan 4.000 unit rumah di Tepi Barat guna memperluas permukiman Yahudi di daerah yang diduduki. Rencana tersebut mencakup pembangunan permukiman di kota tua Hebron.
Lebih dari 600 ribu warga Yahudi Israel kini telah tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pencaplokan lahan masih terus dilakukan oleh Israel walaupun telah dinyatakan ilegal menurut hukum internasional.